Nge-Drama Bareng Lee Min Ho, Jung Eun Chae Digosipkan Jadi Pelakor

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Drama ‘The King: Eternal Monarch’ baru saja tayang episode perdananya pada Jumat, 17 April 2020 kemarin. Namun, salah satu pemaninnya justru diterpa kabar tak menyenangkan.

Aktris Jung Eun Chae yang berperan sebagai Goo Seo Ryung digosipkan menjadi selingkuhan alias pelakor dari penyanyi Jung Joon Il. Hal ini berawal dari media WikiTree yang merilis artikel soal perselingkuhannya dengan penyanyi Jung Joon Il 10 tahun lalu.

Kabar tersebut menyebutkan Jung Joon Il dan Jung Eun Chae bertemu saat keduanya membintangi film Play pada 2011 silam.

BACA JUGA: Baru Tayang, Nih Sinopsis ‘The King: Eternal Monarch’!

Melansir Soompi, WikiTree menuliskan bahwa mereka punya bukti kuat soal Jung Eun Chae yang pacaran dengan Jung Joon Il. Padahal di saat itu Jung Joon Il telah memiliki istri.

Seorang sumber terdekat Jung Eun Chae yang mengetahui hubungan ini mengatakan aktris tersebut adalah korban. Jung Eun Chae yang kabarnya tak tahu kalau Jung Joon Il telah menikah, sering datang ke konser pacarnya itu.

“Posisi Jung Eun Chae saat itu sangat bertentangan dengan apa yang diinginkannya. Kami berharap permasalahan ini tak berlanjut lagi. Ini adalah masalah pribadi yang sudah berlalu selama 10 tahun. Dan tak ada pihak yang ingin masalah ini terekspos lagi. Karena masalahnya diangkat lagi, sehingga banyak orang yang merasa peristiwa itu terjadi saat ini,” ujar perwakilan KeyEast Entertainment.

Lebih lanjut KeyEast Entertainment meminta semua pihak untuk tidak membuat spekulasi tanpa bukti. Terutama karena saat ini Jung Eun Chae telah mengalami banyak kerugian karena masalah masa lalu ini.

BACA JUGA: Lagi Hits Drakor ‘The World of The Married’, Angkat Isu Pelakor yang Bikin Greretan

Sementara itu, perwakilan Jung Joon Il menyebutkan bahwa sang penyanyi tak pernah menyembunyikan jati dirinya termasuk status pernikahannya.

“Jung Joon Il tak pernah menyembunyikan fakta kalau dirinya sudah menikah dari Jung Eun Chae,” ujar perwakilan Jung Joon Il kepada media Korea StarNews.

Jung Eun Chae sendiri saat ini sedang disibukkan dengan proyek drama terbarunya yang berjudul The King: Eternal Monarch. Dalam drama yang diproduksi stasiun TV SBS itu ia beradu akting dengan aktor Lee Min Ho dan aktris Kim Go Eun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini