Netizen Ramaikan ‘Kuis Hari Bumi’, Begini Cara Mainnya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang ikutan meramaikan Kuis Hari Bumi? Kini sosial media tengah dihebohkan dengan salah satu permainan di Google itu, lho!

Kuis Hari Bumi merupakan salah stau game yang bsia ditemukan di pencarian Google dan masih diminati hingga hari ini. Banyak netizen memposting hasil permainan dari Hari Kuis Bumi di sosial media mereka.

Meski terbilang permainan yang sederhana, Kuis Hari Bumi juga seru untuk dicoba. Penasaran bagaimana cara bermain Kuis Hari Bumi di Google? Yuk simak!

  1. Buka Laman Google

Hal pertama yang perlu kamu lakukan ialah membuka laman pencarian Google. Setelahnya, kamu ketik kata kunci Kuis Hari Bumi di kolom tersebut.

2. Jawab Pertanyaan Sesuai Karakter

Setelahnya, kamu akan dihadapkan dengan pertanyaan dan pilihan jawaban yang lucu dan unik. Biasanya, pertanyaan yang kamu jawab seputar hobi, kebiasaan dan semacamnya.

Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan karakter kamu. Jangan lupa untuk jujur agar hasil permainan bisa sesuai dengan gambaran dirimu.

3. Lihat Hasilnya!

Setelah melakukan semua step di atas, kamu akan sampai di akhir permainan. Nantinya, akan ada animasi seekor binatang yang menggambarkan kepribadianmu. Tak lupa animasi tersebut juga menjelaskan karakteristik diri kamu berdasarkan jawaban yang kamu pilih.

4. Posting di Sosial Media

Satu lagi yang gak boleh ketinggalan ialah memposting hasil dari permainanmu ke sosial media. Biarkan teman-teman online kamu melihat hasil dari karakteristikmu berdasarkan permainan itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini