Nama-nama Unik Orang Indonesia yang Bikin Ngakak, Ada Jashujan!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama adalah salah satu bagian terpenting dalam diri manusia. Sebab nama merupakan sebuah doa yang disematkan orang tua kepada anaknya, agar sang anak tumbuh seperti nama yang diharapkan.

Banyak sekali pilihan nama yang mengandung arti baik dan indah. Namun beberapa orang tua berpikiran untuk memberikan sang anak nama yang unik dan tidak biasa. Hal tersebut agar sang anak tak mudah dilupakan.

Adapun 13 nama unik yang sukses membuat ngakak orang-orang di Indonesia, di antaranya:

  1. .

Iya, titik. Anda tidak salah membaca! Seorang lelaki asal Jepara ini memiliki nama “.” Atau titik. Nama tersebut juga membuat orang-orang kebingunan untuk memanggilnya dengan sebutan apa. Sebab sebuah nama biasanya menggunakan rangkaian huruf yang menjadikan sebuah kata, namun pemuda itu mempunyai nama dengan tanda baca titik.

  1. Andy Go To School

Nama lain yang menggelitik netizen Indonesia adalah Andy Go To School. Sebuah nama seorang pria asal Magelang, Jawa Tengah yang kini berprofesi sebagai polisi!

  1. Anti Dandruf

Sebuah nama orang Anti Dandruf ini mengingatkan sebuah jenis shampoo bukan? Tapi sesungguhnya nama ini benar-benar ada! Entah apa yang ada di benak orang tuanya ketika memberikan nama ini. Mungkin orang tuanya berharap sang anak akan menjadi sosok yang bersih. Bisa jadi kan?

  1. Nama

Seorang laki-laki asal Kulon Progo, Yogyakarta memiliki sebuah nama unik, yakni “Nama”. Nama yang merupakan sebutan untuk menyebut ataupun memanggil orang, namun laki-laki asal Kulon Progo ini memiliki nama “Nama”. Sungguh unik.

  1. Mati

Seorang wanita asal Situbondo, Jawa Timur ini mempunya nama “Mati”. Biasanya orang tua memberikan nama kepada sang anak sebagai sebuah doa atau harapan. Namun, perempuan tersebut justru dinamai “Mati”. Bisa jadi orang tuanya berharap agar si anak selalu mengingat kematian, sehingga selalu berbuat kebaikan di setiap langkah.

  1. Tuhan

Ternyata ada lho seseorang yang diberikan nama “Tuhan”. Ya, orang tersebut berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur.

  1. Honda Suzuki Impalawati

Entah sang orang tua memiliki hobi mengoleksi mobil ataupun menyukai mobil. Seorang anak asal Temanggung, Jawa Tengah ini diberikan nama dengan tiga merek mobil sekaligus dalam sebuah nama, yakni “Honda Suzuki Impalawati”.

  1. Satria Baja Hitam

Tak kalah unik dengan yang lain, pria asal Lampung ini diberikan nama “Satria Baja Hitam”. Apakah mungkin orang tuanya penggemar serial televisi asal Jepang ya?

  1. Minal Aidin Wal Faizin

Nama unik yang lain adalah “Minal Aidin Wal Faizin”. Nama tersebut diberikan kepada pria asal Tangerang. Apakah mungkin dia lahir ketika Hari Lebaran?

  1. Selamet Dunia Akhirat

Yang tak kalah menggelitik adalah “Selamet Dunia Akhirat”. Bagus bukan?

  1. Royal Jelly

Seorang pria yang diketahui mempunyai nama unik lainnya yakni “Royal Jelly”. Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Royal Jelly? Tentu saja sebuah minuman penunda lapar kan?

  1. Loe Yakin Untung Luganda

Seorang pria asal Bandung ini mempunyai nama yang tak kalah unik, yaitu “Loe Yakin Untung Luganda”. Sebuah nama yang membuah netizen Indonesia terpingkal-pingkal.

  1. Jashujan

Tak kalah unik dengan nama-nama sebelumnya, seorang pria asal Blora, Jawa Tengah ini mempunyai nama “Jashujan”. Waduh, seperti nama pakaian yang digunakan untuk melindungi hujan ya!

Reporter : Indah Suci Raudlah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini