Mustang Shelby yang Terbakar di Pondok Indah Bisa Bantu 900 Ribu Korban Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mustang Shelby GT 500 klasik yang habis terbakar di Kawasan Pondok Indah, Senin 26 Juli 2021 sore, keluaran tahun 1967. Meski mobil tua, namun bisa disebut itu mobil premium di kalangan kolektor dan harganya bisa untuk membeli 900 ribu paket nasi untuk membantu korban Covid19.

Di Indonesia mungkin hanya bisa dihitung dengan jari pemilik mobil yang di Film “Gone in 60 Second” dijuluki “Eleanor” itu.

Dua yang diketahui publik adalah entertainer Andre Taulany, Sule dan selebgram Atta Halilintar. Namun, mobil yang terbakar itu bukan milik keduanya.

Sementara Sule pernah dikabarkan akan menjual Shelby GT 500 -nya dengan alasan tidak sanggup merawatnya.

Namanya barang koleksi jangan tanya soal harga yang pasti mobil-mobil baru seperti Alphard, bahkan Mercedes Bens seri S reguler sekalipun masih kalah mahal.

Tidak ada patokan harga dan biasanya para kolektor tidak akan menyebutkannya. Namun, Atta mengaku harus menjual beberapa mobil koleksinya untuk menebus si “Kuda Liar.”

Di Amerika Serikat, harga mobil klasik itu dikabarkan bisa tembus Rp 14 Miliar. Jika dibelikan paket nasi senilai Rp 15.000 -an bisa untuk membantu 900 ribu warga yang isolasi mandiri karena Covid19, tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien Covid19, dan bantuan lain untuk meringankan beban mereka yang harus bergelut dengan penyakit tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini