MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada 17 Agustus 2022 mendatang, Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-77 tahun.
Hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi salah satu momen yang paling penting bagi Bangsa Indonesia.
Hal itu karena Indonesia akhirnya bisa merdeka di atas tanah sendiri setelah ratusan tahun berjuang lepas dari cengkraman penjajah yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Namun, tahukan kamu ada beberapa fakta menarik di balik Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945? Berikut adalah fakta-fakta menarik di balik kemerdekaan Indonesia.
Soekarno Jatuh Sakit
Dikutip dari laman Antaranews, Soekarno tertidur pulas karena sakit tepat dua jam sebelum pembacaan teks proklamasi.
Teks asli Proklamasi pernah terbuang
Teks atau naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Soekarno ternyata pernah terbuang ke tempat sampah.
Namun, naskah tersebut ditemukan oleh BM Diah yang merupakan wartawan asal Aceh. Ia menemukan naskah tersebut di tempat sampah yang ada di kediaman Laksana Maeda yang merupakan tempat menyusun teks Proklamasi Kemerdekaan pada saat itu.
BM Diah menyimpan naskah asli tersebut selama 42 tahun setelah akhirnya ia serahkan ke Musium Arsip Nasional pada tahun 1992.
Bendera Merah-Putih dibuat dari kain dari pasukan Jepang
Banyak yang mengetahui bahwa bendera Merah-Putih dibuat menggunakan kain seprei dan spanduk soto.
Pada kenyataannya, kain yang digunakan oleh Ibu Fatmawati untuk menjahit bendera Merah-Putih berasal dari pasukan Jepang.
Chairul Basri merupakan pasukan Jepang, yang kala itu berada di Kantor Jawa Hokokai, yang memberikan kain untuk dijahit sebagai bendera
Dokumentasi Proklamasi dikubur di bawah pohon
Hasil dokumentasi selama Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia (RI) nyaris disita oleh tentara Jepang yang saat itu masih berada di Indonesia.
Beruntung, dokumentasi tersebut berhasil diselamatkan oleh Frans Mendur, salah satu fotografer yang mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut.
Oleh Frans Mendur, hasil rekaman Proklamasi ditanam di bawah pohon di kantor Harian Asia Raja, agar tidak ditemukan oleh pihak Jepang.
Pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno direkam ulang
Rekaman Proklamasi yang disebarkan ke seluruh penjuru negara, bukan rekaman asli pembacaan Proklamasi, tetapi rekaman ulang Sukarno di RRI Jakarta tahun 1951.
Penyebaran berita kemerdekaan Indonesia dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Adam Malik melalui perangkat miliki kantor berita Domei.
Upacara Kemerdekaan Indonesia sangat sederhana
Upacara dilaksanakan dengan sederhana tanpa protokol. Tiang bendera yang digunakan pun hanya terbuat dari kayu bambu kasar yang ditancapkan ke tanah.