MATA INDONESIA, JAKARTA – Virus WhatsApp Pink memang berbahaya. Alih-alih untuk merubah tema WhatsApp menjadi warna pink, data pribadi serta akun justru bisa diambil alih. Peretas bisa menyebarkan iming-iming ini melalui pesan berisi tautan yang menginformasikan bahwa pengguna bisa menggunakan aplikasi tersebut dengan tema pink beserta filtur barunya.
Namun, ternyata aplikasi itu berbahaya sebab jika mengklik tautan dan menginstal software tersebut, data pribadi justru bisa diambil oleh peretas. Hal ini disebabkan karena peretas sudah mendapatkan akses ke ponsel pengguna.
Mengutip dari Gadget 360, pengguna yang meng-klik tautan WhatsApp tidak akan melihat perubahan apapun pada WhatsApp asli.
Adapun, peneliti keamanan siber India, Rajshekhar Rajaharia menegaskan sebuah peringatan untuk tidak menginstal aplikasi tersebut. Ia juga memperlihatkan sebuah tangkapan layar yang mengemukakan bahwa aplikasi jahat itu bisa menirukan antarmuka WhatsApp untuk memangsa pengguna.
“Setelah terinstal, aplikasi WhatsApp palsu mulai mengedarkan pesan yang berisi tautan untuk mengunduh. Tujuan peretas tampaknya mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin,” kata Rajaharia.
Ia menyatakan bahwa WhatsApp Pink sebagian besar menargetkan polisi dan orang-orang media. Hal ini tidak lepas dari tautan untuk mengunduh aplikasi yang awalnya dikirim ke petugas polisi di Delhi dan Rajasthan, India.
Sebenarnya, fenomena ini bukan pertama kalinya WhatsApp palsu beredari di publik. Sebelumnya sudah ada WhatsApp Gold yang dibuat oleh peretas untuk mendapatkan data pengguna.
Melihat hal ini, juru bicara WhatsApp menegaskan bahwa pesan mencurigakan bisa menyerang siapa saja. Maka, WhatsApp menyarankan agar selalu berhati-hati dan waspada.
“Khususnya di WhatsApp, kami juga menyarankan agar orang-orang menggunakan alat yang kami sediakan di dalam aplikasi untuk mengirimi kami laporan, melaporkan kontak, atau memblokir kontak,” kata juru bicara WhatsApp.