MATA INDOENSIA, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan proses dekontaminasi pada Mobile Laboratorium Rabu 30 September 2020 di Gedung Wisma Intra Asia, Tebet, Jakarta Selatan. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi laboratorium dari jamur dan bakteri.
Vita Sihombing, selaku Spesialis Dekontaminasi mengatakan, proses ini dilakukan secara rutin pada mobile laboratorium BIN guna menjaganya dari kontaminasi parasit yang tidak diinginkan.
“Proses yang kami lakukan ini adalah dekontaminasi, tujuannya untuk menghilangkan kontaminasi mikro organisme baik jamur, spora, dan kontaminasi patogen yang lain,” ucap Vita saat melakukan konferensi pers dengan rekan media, Rabu 30 September 2020.
Adapun tahap yang dilakukan sebelum melakukan dekontaminasi mobile lab salah satunya mempersiapkan disinfektan yang memiliki kandungan zat yang dinilai ampuh bisa membunuh jamur dan bakteri yang mungkin saja bersarang pada lab tersebut.
“Kita persiapkan disinfektan yang akan dipakai hidrogen peroxide konsentrasi di 5 persen sesuai dengan Permenkes no 27 tahun 2017. Itu kita persiapkan,” kata Vita.
Vita memaparkan, tahap selanjutnya ialah menggunakan biological indicator. Alat tersebut berisi spora yang dapat mendeteksi apakah cairan disinfektan yang digunakan benar-benar ampuh untuk membunuh bakteri dan jamur di mobile lab.
“Apabila proses tersebut berhasil maka akan ditandai dengan hasil biological indicator kemudian kita inkubasi di suhu tertentu. Apabila jernih, maka berarti proses dekontaminasi ini berhasil, namun apabila keruh maka menandakan belum,” kata Vita menjelaskan.
Jika bekerja dengan baik, maka hasil tersebut akan diuji di laboratorium. Apabila hasilnya kurang dari satu vpm, orang yang berkunjung ke mobile laboratorium diperbolehkan masuk tanpa APD.
“Sisa residu tersebut akan diukur dengan chemical indicator. Jika kurang dari 1 vpm, maka orang boleh masuk ke lab tanpa menggunakan APD,” katanya.