Mengenal Helikopter Black Hawk yang Diduga Diterbangkan Taliban

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Helikopter Black Hawk yang diproduksi oleh Amerika Serikat (AS) dilaporkan sempat diterbangkan oleh Taliban di Kandahar, Afghanistan. Bahkan, satu orang anggotanya terlihat menggantung di bawahnya.

Adapun momen ini tertangkap oleh kamera dan berubah menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu. Awalnya, dugaan sementara mengarah pada seorang warga yang digantung dari helikopter sebagai hukuman.

Meski demikian, seorang wartawan kawakan dari Afghanistan, Bilal Sarwary, menegaskan bahwa orang yang bergelantungan itu anggota Taliban.

“Pilot Afghanistan yang menerbangkan ini adalah orang yang saya kenal sejak lama. Dia dilatih di AS dan Uni Emirat Arab. Dia mengonfirmasi kepada saya bahwa ia yang menerbangkan helikopter Balck Hawk itu,” kata Sarwary melalui Twitter.

Ia juga menuliskan, “Anggota Taliban yang terlihat di sini sedang mencoba mengibarkan bendera Taliban dari udara, tapi tidak berhasil.”

Sementara itu, hasil penelusuran tim cek fakta Reuters juga mengonfirmasi keterangan Sarwary ini. Mengingat dalam sejumlah video amatir lain, memang terlihat ada orang yang bergelantung itu seperti sedang memegang bendera. Hal ini juga tidak lepas dari fakta bahwa Taliban secara praktis memegang kendali atas alutsista yang ditinggalkan militer AS.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengaku bahwa alutsista diserahkan kepada Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan, bukan kepada Taliban.

“Black Hawk itu tak diberikan ke Taliban. Semua itu diberikan ke Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan agar dapat mempertahankan diri atas permintaan spesifik dari Presiden Ghani yang datang ke Gedung Putih dan meminta bantuan tambahan pasukan udara,” kata Sullivan.

Adapun video tersebut menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pejabat di AS. Jim Banks, seorang anggota Kongres AS yang sempat mengurus penjualan militer selama Perang Afghanistan mengkritik negaranya karena tergesa-gesa dalam penarikan pasukan.

Akibat pengambilan kebijakan yang terburu-buru membuat AS tidak bisa mengurus alutsista yang tertinggal di Afghanistan. Alhasil, Taliban mendapatkan warisan alutsista yang diperkirakan bernilai total US$85 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini