Mbak You Gambarkan Tsunami di Jawa, Sebut Juni-November Banyak Fenomena Alam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mbak You baru-baru ini meramalkan kemungkinan adanya tsunami di pulau Jawa. Ramalannya ini pun membuat heboh netizen.

Ramalan itu dijelaskan Mbak You dalam sebuah video di kanal Youtubenya pada 11 Juni 2021 lalu. Video itu diberi judul, “Mbak You Menjelaskan Isu “Tsunami” di Timur Pulau Jawa.

Ia berusaha menggambarkan tsunami yang akan terjadi dengan sebuah papan tulis. Ia mengatakan, “Gelombang pasang seperti ini. Air laut pindah ke darat. Jadi air lautnya kayak merangkul yang di darat untuk ditarik lagi ke laut.”

“Dan sangat tinggi. Saya nggak bisa perkirakan berapa, tapi sangat.. Karena kejadian ini tiba-tiba saya lihat ada mendung dan agak sedikit gerimis,” kata dia.

Pada papan tulis putih itu ia membagi wilayah darat, laut, dan udara. Di daratan, ia menggambarkan rumah-rumah penduduk.

“Ini ada rumah-rumah penduduk di sini banyak,” tambahnya menggambarkan di sebuah papan. “Banyak penghuni di sini, banyak orang-orang, banyak rumah.”

Mbak You memperkirakan gelombang besar yang naik ke daratan akan terjadi antara bulan Juni sampai November tahun ini. Di rentang waktu tersebut, Mbak You mengungkap akan banyak fenomena alam yang terjadi.

“Antara bulan Juni akhir sampai di bulan November banyak kejadian fenomena alam. Langit terbelah, banyak benda-benda jatuh dari langit. Tanah bergerak di daratan,” ungkapnya.

“Kita lari ke daerah perbukitan. Tanah ada yang longsor. Kita dari laut pindah ke darat menggerus dataran lari ke laut,” jelasnya.

Ramalan Mbak You langsung menjadi pembahasan warganet usai diunggah kembali akun gosip. Netizen berharap apa yang diramalkan Mbak You tidak terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPRD DIY Minta Kasus Perusakan Makam di Kotagede Tak Dikaitkan SARA, GMP Jogja: Jangan Tergesa Menyimpulkan

Mata Indoensia, Yogyakarta - Pernyataan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, dalam konferensi pers yang menyatakan kasus perusakan makam di Kotagede, Kota Jogja tidak dikaitkan dengan isu SARA dalam proses hukum dianggap keliru.
- Advertisement -

Baca berita yang ini