Mau Coba? Sensasi Baru Keramas Pakai Sampanye

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Mencuci rambut di salon menggunakan sampo dengan berbagai varian sudah biasa dilakukan. Namun, sebuah salon rambut di Moscow, Rusia menawarkan varian ‘rasa’ baru untuk mencuci rambut.

Barbershop ini menyediakan jasa mencuci rambut dengan sampanye. Sampanye merupakan minuman anggur putih yang berasal dari kawasan Champagne, Prancis.

Jasa mencuci rambut dengan sampanye ini langsung membuat tukang pangkas Vilen Knudaverdyan mendadak terkenal dan viral. 

Knudaverdyan menyatakan ide mencuci rambut dengan sampanye ini berawal dari sebuah lelucon dari seorang kawan. Knudaverdyan lalu menanggapi lelucon itu dengan serius.

Dia lalu mencoba mencuci rambut seorang perempuan dengan sampanye. Tak disangka, sang perempuan menyukai hasil keramas dengan sampanye dan rela membayar mahal untuk itu. Sejak saat itu, Knudaverdyan resmi membuka pilihan mencuci rambut dengan sampanye di barbershop miliknya.

Mencuci rambut dengan minuman beralkohol ini boleh dibilang sangat mudah dan sederhana. Awalnya, Knudaverdyan akan menyiramkan air hangat ke rambut pelanggan. Setelah itu, sampanye dituangkan ke rambut secara perlahan. 

Sama seperti jasa cuci rambut lainnya, Knudaverdyan akan memijat rambut dan kulit kepala pelanggan. Lalu, rambut disiram kembali. â€œEfeknya fantastis, orang merasa mereka seperti menjalani kehidupan yang mewah,” katanya.

Knudaverdyan sampai kebanjiran pelanggan karena kepopuleran cuci rambut dengan sampanye. Beberapa pelanggan bahkan membawa sampanye favorit mereka untuk diberikan ke rambut. “Ini sangat populer dan beberapa pelanggan kami bahkan membawa botol sampanye mereka sendiri,” ujarnya.

Namun, sejauh ini, masih belum diketahui secara pasti bagaimana khasiat sampanye terhadap rambut.

Berita Terbaru

Kebutuhan Pokok Tak Terdampak, Penyesuaian PPN 1 Persen Berpihak pada Rakyat

Oleh : Vania Salsabila Pratama )* Penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akandiberlakukan mulai 1 Januari 2025 menjadi langkah strategis pemerintah dalammemperkuat stimulus ekonomi tanpa membebani rakyat.  Dalam kebijakan tersebut, kebutuhan pokok masyarakat tetap dibebaskan dari PPN, sehingga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah tetap terjaga dengan baik. Langkah ini menegaskan bahwa pemerintah berpihak pada kelompok rentan sambilmemastikan keberlanjutan pembangunan nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa prinsip keadilan dan gotong royong menjadi landasan kebijakan tersebut. Pemerintah memastikan PPN 0% berlaku untuk kebutuhan pokok, jasa pendidikan, kesehatan, serta angkutanumum.  Hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi kelompokmasyarakat yang paling membutuhkan. Selain itu, pemerintah juga memberikansubsidi untuk barang seperti tepung terigu, gula industri, dan Minyak Kita.  Dukungan tersebut diiringi dengan alokasi stimulus senilai Rp265,6 triliun pada tahun 2025 yang diarahkan pada perlindungan sosial dan insentif perpajakan. Mayoritas manfaat dari insentif tersebut dinikmati oleh rumah tangga, UMKM, dan dunia usaha. Sri Mulyani menjelaskan bahwa pajak adalah instrumen penting dalampembangunan berkelanjutan. Dengan penyesuaian tarif PPN, pemerintah memilikiruang lebih luas untuk memperkuat pembiayaan subsidi dan bantuan sosial.  Kebijakan tersebut menjadi wujud nyata dari prinsip keadilan, di mana masyarakatyang mampu membayar pajak sesuai kewajiban, sedangkan kelompok tidak mampumendapatkan perlindungan bahkan bantuan langsung. Langkah ini tidak hanyamendukung keberlanjutan fiskal, tetapi juga menjadi bagian integral dalammendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menjelaskanbahwa kebijakan ini adalah implementasi amanah dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pada Pasal 7 ayat 1 UU HPP disebutkan bahwa tarif PPN sebesar 12% berlaku paling lambatpada...
- Advertisement -

Baca berita yang ini