Makan Banyak tapi Tetap Langsing? Ini Rahasianya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memiliki tubuh yang sehat dan ideal tidak didapat begitu saja. Anda harus memperhatikan apa yang Anda konsumsi dan seberapa rajin Anda melakukan olahraga.

Akan tetapi, kita kadang menyaksikan seseorang makan dengan porsi yang besar dan jarang melakukan olahraga, tetap memiliki tubuh yang ideal, bahkan tidak menambah satu inci pun lingkar pinggang mereka.

Ini membuat sebagian orang iri dan bertanya-tanya apa sebenarnya rahasia di balik tubuh langsing mereka. Melansir Times of India, berikut beberapa alasan mengapa sebagian orang tetap memiliki tubuh ramping dan ideal, meski makan dalam jumlah yang besar.

Rahasia di balik tubuh langsing mereka

Metabolisme yang cepat bukan satu-satunya alasan di balik tubuh langsing mereka. Jawaban atas pertanyaan ini cukup kompleks karena beberapa faktor berperan. Genetika, nutrisi, dan bahkan faktor perilaku terlibat yang membantu orang langsing untuk menjaga berat badan mereka.

Selain itu, kebanyakan orang yang tampaknya makan banyak di depan Anda, tidak berarti mereka makan lebih banyak. Bisa jadi mereka mengkompensasinya nanti dengan hanya makan dua kali dalam sehari. Artinya, asupan kalori harian mereka tetap sama dengan Anda.

Tetap aktif secara fisik

Faktor lain yang dapat membantu orang langsing mempertahankan berat badan adalah tingkat aktivitas fisik mereka. Di sini tetap aktif secara fisik tidak hanya berarti menghabiskan waktu berjam-jam di gym.

Anda hanya perlu bergerak lebih banyak sepanjang hari atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sejumlah orang dipengaruhi secara genetik untuk menggerakkan tubuh mereka lebih banyak daripada yang lain, yang membantu mereka membakar kalori dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Beberapa orang bahkan membakar lebih banyak kalori dengan melakukan olahraga yang sama dibandingkan dengan yang lain. Ini sepenuhnya tergantung pada genetika mereka.

Peran genetika

Genetika memainkan peran utama dalam kecenderungan seseorang untuk menambah atau mengurangi berat badan. Menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam PLOS Genetics, lebih dari 250 wilayah DNA yang berbeda dapat dikaitkan dengan obesitas.

Untuk studi tersebut, para peneliti memeriksa data yang dikumpulkan dari 1.622 orang sehat dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah, 1.985 orang dengan obesitas berat dan 10.433 orang kontrol dengan berat badan normal.

Di akhir penelitian, mereka menyimpulkan bahwa partisipan kurus memiliki lebih sedikit gen yang terkait dengan obesitas. Tetapi gen bukanlah satu-satunya hal yang berkontribusi pada penambahan atau penurunan berat badan. Selama penelitian, para peneliti juga menemukan beberapa orang yang memiliki faktor penentu genetik untuk obesitas, tetapi mereka tetap langsing.

Intinya

Gen memang memiliki peran utama dalam menentukan berat badan, tetapi itu bukan satu-satunya kekuatan pendorong. Pola tidur, kebiasaan gaya hidup, tingkat asupan alkohol, pilihan makanan, aktivitas fisik juga menentukan berat badan Anda.

Jadi, jika Anda benar-benar berusaha menjadi bugar, jangan hanya berfokus pada makan lebih sedikit atau lebih banyak bergerak, tetapi ubahlah kebiasaan atau gaya hidup Anda. Ini akan membantu Anda menurunkan berat badan secara efektif dan akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini