Lucu! Cerita Pemeran Zombie ‘All of Us Are Dead’ Hampir Ditangkap Polisi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Belum lama ini, salah satu bintang ‘All of Us Are Dead’, Hang Seung Lee, menceritakan momen lucu saat syuting. Ia bercerita bahwa beberapa pemeran zombie hampir ditangkap oleh polisi.

Seung Lee mengungkapkan cerita tersebut melalui sebuah wawancara dengan Jwin Entertainment. Video wawancaranya pun diunggah melalui saluran YouTube Jwin Entertainment pada 4 Februari 2022 waktu setempat.

Dalam video tersebut Seung Lee bercerita bahwa mereka hampir saja ditangkap polisi di Kota Daegu. Saat itu mereka tengah beristirahat usai syuting di luar ruangan untuk drama Netflix ‘All of Us Are Dead’.

“Saat itu sedang syuting di daerah dan food truck tidak datang. Jadi para kru dan pemain berkeliling pusat Kota Daegu untuk cari makan. Termasuk juga para pemeran zombi yang masih lengkap dengan riasannya,” cerita Seung Lee.

Ia berkata bahwa ada dua orang yang berlari menghampirinya dan memintanya untuk segera melaporkan polisi setelah melihat para pemeran zombie berkeliaran di pusat kota.

“Dari seberang ada dua orang yang berlari panik ke arahku meminta untuk segera lapor polisi. Aku lihat ternyata mereka habis bertemu dengan para pemeran zombie,” lanjutnya.

Akan tetapi, kedua orang tersebut tak jadi melaporkan hal tersebut lantaran Seung Lee telah memberikan penjelasan.

Sementara itu, Seung Lee berperan sebagai Jang Hari dalam drama ‘All of Us Are Dead’. Selain ini, ada cerita lucu lainnya yang terjadi saat syuting drama ini. Baca selengkapnya di sini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini