MATA INDONESIA, JAKARTA – Telat datang bulan biasanya ditandai dengan kehamilan. Padahal, tak selamanya seperti itu. Bisa juga disebabkan beberapa hal, termasuk penyakit.
Normalnya siklus menstruasi terjadi sekitar 21-35 hari. Kenyataannya periode tersebut tidak berlaku pada sebagian wanita. Lantas, apa saja penyebab telat datang bulan? Benarkah ada penyakit yang menghantui wanita yang periode menstruasinya terlambat?
Jangan pernah menyepelekan haid yang tidak teratur apalagi sampai terlambat. Dikutip dari Halodoc, Jumat 29 Juli 2201,ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan telat haid. Mulai dari pola makan, stres sampai olahraga berlebihan.
Namun, yang harus kamu waspadai adalah penyakit yang menyebabkan telat haid. Berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan telat datang bulan:
1. Gangguan Tiroid
Telat datang bulan bisa disebabkan oleh gangguan tiroid. Di dalam tubuh kelenjar ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Nah, andaikan kelenjar tiroid terganggu dan tidak bekerja dengan baik, salah satu imbasnya adalah siklus menstruasi dapat terganggu.
Lalu, seperti apa sih gejala ketika kelenjar tiroid terganggu? Beragam, mulai dari kerontokan rambut, mudah lelah, berat badan naik-turun drastis, hingga menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS juga bisa memicu siklus menstruasi terlambat. PCOS merupakan adanya kelainan pada hormon dan sistem metabolisme tubuh sehingga fungsi indung telur terganggu. Terganggunya indung telur ini kemudian membuat seorang wanita mengalami telat datang bulan atau menstruasi terhambat.
Sayangnya, penyebab PCOS belum diketahui pasti. Namun, ada dugaan kuat kalau penyakit ini berkaitan dengan kondisi lain. Contohnya, sindrom metabolik atau resistensi insulin.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Selain dua hal di atas, ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu telat datang bulan. Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid. Lalu, kedua ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid.
Nah, jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Lalu, apa yang membuat hormon-hormon itu tidak seimbang? Macam-macam faktor pendorongnya, mulai dari stres, kegemukan, atau terlalu kurus.
Khusus untuk wanita yang masih terbilang muda (20-an tahun atau di bawah), telat datang bulan bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. Kabar baiknya, seiring bergulirnya waktu hal ini akan membaik. Dengan kata lain, makin dewasa seorang wanita, maka menstruasi akan semakin teratur.
4. Amenorrhea
Masih asing dengan penyakit ini? Amenorrhea adalah salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Gejalanya ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan sekunder bila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tapi tidak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.
5. Kanker Rahim
Mau tahu gejala kanker rahim pada stadium awal? Salah satunya bisa ditandai dengan terhambatnya siklus menstruasi. Namun, lain lagi ceritanya bila memasuki stadium lanjut. Pengidapnya bisa mengalami perdarahan yang amat banyak. Bahkan, lebih banyak dari pada perdarahan menstruasi normal.
Hal yang perlu ditegaskan, gejala stadium awal kanker rahim tidak hanya ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.
6. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes bisa menyebabkan telat datang bulan. Alasannya jelas, gula darah yang tidak stabil bisa memengaruhi perubahan hormon. Nah, kondisi ini yang bisa membuat menstruasi jadi tidak teratur atau terlambat.
Baca juga: Kaum Hawa Perlu Tahu 2 Gangguan Ovarium
7. Penyakit Celiac
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus. Nah, ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi menjadi terhambat (malabsorbsi nutrisi) sehingga menyebabkan menstruasi terhambat.
8. Kista
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa disebabkan oleh kista, lebih tepatnya kista ovarium. Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada menstruasi.
9. Obesitas
Kelebihan berat badan nyatanya juga bisa membuat haid tidak teratur. Pada wanita yang mengalami obesitas, tubuhnya memproduksi estrogen lebih banyak, sehingga menghambat pelepasan sel telur.
10. Stres
Kondisi stres ternyata mampu mengacaukan hormon, memengaruhi suasana hati, bahkan sampai mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus haid. Seiring waktu, stres dapat menyebabkan penyakit, kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba, yang semuanya dapat memengaruhi siklus menstruasi.