Konfederasi Serikat Buruh Korea Protes pada Drama ‘Cafe Minamdang’, Kenapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Cabang Staf Penyiaran dari Konfederasi Serikat Buruh Korea akan mengadakan protes publik di luar gedung KBS di Yeouido, Seoul. Hal ini dikarenakan perusahaan produksi KBS2 telah pecat karyawan karena minta jam kerja yang adil.

Melansir dari Allkpop, menurut konfederasi ada beberapa karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan produksi ‘Cafe Minamdang’ dipecat. Setelah karyawan itu meminta agar perusahaan mematuhi UU Standar Perburuhan yang Adil di Korea Selatan.

Menurut pasal 53 UU Standar Perburuhan yang Adil, perusahaan dapat memperpanjang jam kerja karyawan hingga 12 jam seminggu dengan kesepakatan bersama.

Ketika karyawan di lokasi syuting ‘Cafe Minamdang’ dan meminta perusahaan produksi mematuhi pasal tersebut, perusahaan malah menglaim bahwa anggota staf di lokasi syuting drama bukanlah pekerja buruh.

Perusahaan juga menglaim bahwa UU Standar Perburuhan yang Adil tidak berlaku di bidang ini. Sehingga Konfederasi Serikat Buruh Korea memprotes drama itu atas dasar perusahaan produksi telah melanggar UU Standar Perburuhan yang Adil.

Selain itu juga telah mendorong ke depan dengan pembuatan film dan penayangan serial drama mengetahui bahwa tindakannya adalah liar. Selama protes publik, Konfederasi Serikat Buruh Korea berencana menuntut agar perusahaan produksi mematuhi UU tersebut selama sisa pembuatan filmnya.

Kini KBS2 harus menunda pemutaran perdana drama ‘Cafe Minamdang’ sampai masalah  tersebut diselesaikan.

Sementara itu, drama ini akan dibintangi oleh Seo In Guk, Oh Yeon Seo, Kwak Si Yang, dan masih banyak lagi. ‘Cafe Minamdang’ merupakan drama misteri-komedi tentang pemecahan kejahatan yang ceritanya diadaptasi dari novel web populer.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini