MATA INDONESIA, JAKARTA – Nasi padang yang dibungkus pasti porsinya lebih banyak dibandingkan makan di tempat. Apakah kamu tahu alasannya?
Makanan asal Minang menjadi salah satu makanan khas daerah Indonesia yang terkenal serta memilik cita rasa yang mengaggumkan. Salah satunya adalah rendang yang dinobatkan sebagai makanan favorit dunia versi CNN.
Berbicara mengenai porsi nasi Padang saat dibungkus dan saat makan langsung di restoran menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Terdapat berbagai macam versi cerita di balik penyajian nasi Padang yang dibungkus ini.
Mulai dari solidaritas yang terjalin sejak zaman Belanda yang konon pribumi tidak dapat memakan langsung di restoran sehingga dibuatkan porsi yang lebih banyak agar dapat membagi makanannya bersama dengan keluarga.
Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa pihak restoran ketika ada pesanan untuk dibungkus tidak perlu mencuci piring bekas pelanggan atau dapat disebut juga ‘biaya tambahan’ untuk jasa mencuci piring ataupun sabun yang digunakan saat makan langsung di restoran.
Menurut Farhan (21), salah satu penikmat nasi Padang mengatakan, selama memesan nasi Padang dibungkus porsinya terasa lebih banyak dibandingkan saat makan langsung.
“Selama ini kalau saya pribadi selalu dibungkus, porsinya lebih banyak memang terutama nasinya. Jadi gak perlu nambah lagi deh,” ujar Farhan kepada Mata Indonesia.
Sementara itu, salah satu pemilik rumah makan padang kawasan Depok, Dahlia (43) mengatakan, tidak ada perbedaan mencolok antara nasi Padang dibungkus atau makan di tempat.
“Sebenernya sama saja untuk dibungkus dan tidak, mungkin karena dibungkus kuahnya juga lebih banyak jadi nasinya mengembang kali ya dan kelihatannya jadi lebih banyak,” ujarnya.
Terlepas dari perdebatan topik tentang porsi nasi Padang, tidak semua rumah makan Padang membedakan porsi yang dibungkus atau nasi yang dimakan di restoran.
Reporter: Eka Budiarti