MATA INDONESIA, JAKARTA – Makanan dengan cita rasa pedas memang sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Sebagian besar beranggapan makanan tidak pedas kurang sedap.
Setelah mengonsumsi makanan pedas, sering kali muncul efek dimana mulut dan lidah seperti terbakar atau perut menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh kandungan capsaicin, zat iritan kimia yang dapat dijumpai di semua varietas cabai.
Sensasi terbakar akibat capsaicin memang sulit dihilangkan, meskipun seseorang telah meminum cukup banyak air. Sebab, capsaicin tidak dapat larut dalam air, sehingga air tak akan mampu menghilangkan rasa pedas.
Menurut Paul Bosland, professor dari New Mexico State University Chile Pepper Institute, susu dapat menghilangkan rasa pedas pada lidah dan mulut. Susu memiliki protein yang dapat menghilangkan capsaicin, yaitu penyebab munculnya sensasi pedas seperti terbakar di lidah.
Tahun 2019, dilakukan sebuah studi dengan membandingkan tujuh minuman, yaitu susu skim, susu murni, air seltzer, ceri Kool-Aid, bir non alcohol, soda dan air yang diminum setelah memakan makanan pedas.
Hasil menunjukkan bahwa hanya susu skim, susu murni dan ceri Kool-Aid yang mampu melawan sensasi panas makanan pedas. Susu hewan apa pun dapat berfungsi untuk menghilangkan rasa pedas selama mengandung kasein.
Namun, perlu diperhatikan dalam mengonsumsinya. Minum susu setelah makan makanan pedas dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga akan memicu rasa kembung pada perut. Untuk itu, disarankan agar mengonsumsi susu sedikit saja setelah makan pedas untuk menetralkan lidah.
Reporter: Shafira Annisa
