Kelamaan Mandi di Musim Kemarau Justru Bikin Kulit Kamu Bermasalah

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Setiap kemarau rasanya kita selalu ingin mandi karena merasakan badan yang tidak nyaman akibat sering berkeringat. Ternyata Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menyarankan untuk mengurangi durasi mandi, khususnya saat kemarau yang membawa angin dingin.

Beberapa hal berikut bisa menghidari masalah kesehatan akibat mandi di musim kemarau yang dingin.

Gatal dan Infeksi

Terlalu lama mandi bisa membuat kulit menjadi lebih kering hingga berujung gatal dan infeksi.

Idealnya, durasi mandi saat musim kemarau adalah lima menit. Air yang digunakan bisa bersuhu dingin atau hangat seperti disampaikan Perdoski Divisi Dermatologi Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Reiva Farah Dwiyana.

Terlalu lama mandi atau bahkan berendam di air panas justru membuat kulit akan menjadi lebih kering.

Pakai Losion Pelembab

Dia juga menyarankan menyabuni tubuh menggunakan sabun mengandung pelembap. Sesudah mandi, pastikan pula memakai losion pelembap ke seluruh tubuh.

Setelah dioleskan didiamkan dahulu biar menyerap, baru kemudian dipakai bajunya dan itu dua kali sehari. Kalau kulit kering banget, bisa sebelum tidur jadi bisa tiga kali sehari.

Sabun Antiseptik

Hindari penggunaan sabun antiseptik berlebihan selama musim kemarau. Sabun jenis tersebut bisa membuat kulit kering.

Penggunaannya bisa dilakukan hanya untuk membersihkan kulit usai beraktivitas di luar ruangan dan seharian terpapar sinar matahari.

Konsumsi Air Putih, Sayur dan Buah

Cara mudah yang bisa dilakukan untuk menghindari kulit kering selama kemarau adalah dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Selain itu, konsumsi sayur dan buah yang cukup juga sangat diperlukan untuk hal ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini