MATA INDONESIA, JAKARTA – Sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna menyebabkan rentan terjangkit penyakit terutama di perubahan cuaca saat pancaroba. Dokter Carlinda Nekawaty menjelaskan bahwa gangguan pencernaan dan pernapasan merupakan efek dari kekebalan tubuh anak yang belum mengenal agen penyebab penyakit serta infeksi masih tergolong hal baru.
Carlinda menegaskan ada beberapa gejala-gejala penyakit yang dialami anak saat musim pancaroba. Mulai dari diare hingga alergi kerap menyerang anak-anak. Diare ditandai dengan frekuensi buang air yang terlalu sering seperti tiga kali atau lebih. Sementara alergi ditandai dengan pilek, bersin serta hidung tersumbat dan gatal.
Khusus saat pandemi seperti ini, perhatian khusus untuk semua orang adalah flu atau common cold yang rentan terhadi pada anak. Maka terdapat beberapa tips untuk menjaga anak terhindari dari penyakit saat pancaroba.
Pertama yaitu menjaga kebersihan tubuh anak di lingkungan sekitar mengingat sumber penyakit berasal dari debu, asap serta bulu binatang. Beberapa faktor ini bisa menyebabkan alergi.
Kedua yaitu mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik yang tinggi. Hal ini bisa memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Orang tua juga bisa menemani anaknya untuk aktif bergerak.
Ketiga yakni menjaga jam tidur anak karena tidur karena bisa memengaruhi metabolism. Anak usia 3 hingga 6 tahun perlu tidur 11-13 jam per hari dan anak usia 6 hingga 12 tahun harus tidur 10 jam per hari.
Keempat, mengingat anak lebih rentan maka sebaiknua jauhkan orang dewasa yang sedang sakit terhadap anak-anak. Hal ini bertujuan supaya droplet tidak membuat mereka jatuh sakit. Salah satu solusinya bisa dengan mengenakan masker.
Kelima adalah memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak dengan mengonsumsi buah, sayur, daging dan kacang-kacangan. Selain itu mengonsumsi madu, temulawak, kurma juga bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh anak.
Madu mengandung vitamin , zat besi dan seng sehingga bia meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki demulcent effect yang dapat meredakan batuk. Sementara kurma, dapat memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9), lebih tinggi dari buah-buahan seperti apel dan jeruk.