Kebanyakan Mantengin Gadget, Bikin Kulit Wajah Kendor!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penuaan adalah proses alam yang tak dapat dihindari. Akan tetapi penuaan dini, khususnya kecantikan kulit wajah adalah sesuatu yang wajib Anda perhatikan.

Melansir Times of India, berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang sangat umum kita lakukan, baik sengaja maupun tidak sengaja yang dapat membuat kulit wajah kita kendor terlihat lebih tua.

Konsumsi alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol apalagi yang berlebihan memiliki sejumlah efek langsung pada tubuh yang jarang kita ketahui, yakni membuat kulit wajah menjadi kusam, menyebabkan peradangan, mengakibatkan kemerahan pada wajah, dan bahkan merusak kapiler. Dan semua ini bisa membuat kita terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Sebagai informasi, kapiler merupakan pembuluh darah paling kecil yang biasanya terletak di dekat permukaan kulit. Apabila kapiler pecah, maka akan menimbulkan titik darah kecil, bercak merah, hingga bercak keunguan yang disebut juga dengan memar.

Ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerutan wajah bagian atas dan bahkan menyebabkan bengkak di bawah mata

Tak beralih dari layar gadget

Pandemi Covid-19 telah menggeser berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah pekerjaan. Ya, banyak perusahaan mengeluarkan kebijakan work from home (WFH).

Tak dapat dipungkiri bila budaya WFH telah membuat kita terlalu banyak terpapar cahaya biru yang dihasilkan dari gadget dan ternyata bisa membuat kita terlihat lebih tua! Semua pertemuan fisik dan kumpul-kumpul telah beralih ke platform online dan mayoritas dari kita benar-benar tidak dapat mengurangi waktu di depan gadget.

Tapi ada satu hal yang pasti bisa kita lakukan yaitu mengurangi waktu di depan layar gadget dengan menghindari binge-watching dan mengurangi waktu yang kita habiskan di media sosial.

Kurang minum air putih

Air membentuk sekitar 60 persen dari tubuh manusia dan sangat penting untuk menjaga gaya hidup sehat.Tidak minum cukup air dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kelelahan, sering sakit, sembelit dan bahkan kesehatan kulit yang buruk.

Dehidrasi dapat terlihat di wajah kita berupa kekeringan, kerutan, garis-garis halus bahkan lingkaran hitam. Sementara air menghidrasi dan mengisi sel-sel kulit untuk membuat kulit kita terlihat lebih cerah, bersemangat dan lebih muda.

Merokok

Asap tembakau mengandung sejumlah racun yang menurunkan sirkulasi oksigen dan beberapa nutrisi penting yang ada di kulit. Merokok menghentikan kemampuan kulit untuk menghasilkan sel-sel baru dan karena itu membuat kita terlihat tua.

Terlalu banyak konsumsi gula

Kolagen dan elastin adalah dua senyawa utama di kulit yang membuatnya tetap kencang, montok, dan awet muda. Menurut penelitian, ketika kadar gula atau glukosa yang tinggi dikonsumsi akan menghubungkan asam amino dalam kolagen dan elastin sehingga merusaknya dan menghambat proses perbaikan alami tubuh.

Stres dan kurang tidur

Saat ini hampir setiap orang kurang tidur atau hidup di bawah tekanan. Saat kita tidur, sistem tubuh kita mengalami pembaruan dan perbaikan. Namun, kurang tidur dari waktu yang butuhkan dapat memunculkan kerutan di wajah.

Ketika Anda stres, sistem saraf Anda melepaskan hormon stres seperti kortisol. Hormon stres ini menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit kita yang mengakibatkan pori-pori tersumbat dan berjerawat.

Tidur dan stres berhubungan erat, kurang tidur dapat menyebabkan mudah marah dan stress, sementara tidur yang sehat dan nyenyak dapat meningkatkan kesejahteraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini