Kamu Pecinta Anjing? Gabung di Komunitas Ini!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berawal dari berkumpul dengan sesama pecinta anjing, saling berbagi informasi, maka terbentuklah Pecinta Anjing Depok (PAD). Komunitas PAD berdiri sejak 4 Maret 2018.

Sebelumnya, anggota PAD pernah bergabung dengan komunitas pecinta anjing yang lain. Namun karena kesibukan masing-masing, muncul pemikiran untuk mencoba membuat perkumpulan sendiri.

PAD memiliki rencana ke depan seperti menampung anjing-anjing liar yang terlantar. Akan tetapi, hal ini masih terkendala dengan kurangnya sumber daya manusia. Lokasi untuk tempat menampung selama masa pemulihan untuk anjing pun masih belum tersedia.

Untuk bergabung dengan PAD tidak ada persyaratan khusus. Semua pecinta anjing khususnya yang berdomisili di Depok dan sekitarnya boleh bergabung, apapun jenis anjing yang dimiliki.

Saat pandemi, PAD memang jarang mengadakan pertemuan seperti sebelumnya. Namun, PAD tetap aktif di media sosial. Dalam akun Instagram-nya @pecintaanjingdepok, PAD aktif membagikan informasi seputar anjing.

Informasi yang dibagikan beragam, tentang merawat anjing, aksesori hewan, tempat berkumpulnya PAD, foto-foto, hingga quotes mengenai anjing.

Di Blitar, tepatnya di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Wlingi seringkali dijadikan tempat berkumpulnya para komunitas pecinta binatang, satu di antaranya yaitu anjing. Komunitas itu bernama Dog Lovers dan memiliki visi-misi memberikan edukasi bahwa anjing adalah hewan yang jinak.

Mereka ingin mengubah stigma sebagian masyarakat Indonesia yang menganggap anjing adalah hewan galak dan menakutkan, suka mengejar juga menggigit.

“Kami ingin menyampaikan pesan ke masyarakat kalau anjing itu tidak galak. Sebenarnya tidak ada anjing yang galak. Anjing berubah galak karena sedang menjaga majikannya dan jadwal makan yang tidak rutin,” kata Eka Wardana (27), Ketua Dog Lovers Blitar Timur.

Komunitas Dog Lovers Blitar sendiri baru terbentuk sekitar dua bulan. Selain mengkampanyekan anjing binatang yang tidak galak, komunitas ini juga memiliki tujuan  mewadahi pecinta anjing yang tinggal di wilayah Kabupaten Blitar bagian timur serta sebagai ajang silaturahmi dan sharing bagi para pecinta anjing.

Setiap Minggu, komunitas ini rutin mengadakan pertemuan di RTH Kota Wlingi dengan membawa bermacam jenis anjing. Mulai dari  jenis pitbull, golden retriever, bully, Husky, sampai anjing lokal.

Di kesempatan ini mereka turut mengajak masyarakat berinteraksi dengan anjing-anjing itu. Sebagian pengunjung taman ada yang menghindar begitu melihat ada anjing mendekat. Sebagian lagi justru datang mendekati anjing yang sedang digiring majikannya itu.

“Selain untuk kampanye dan bentuk silaturahmi sesama pecinta anjing, melalui komunias ini kami juga bertukar pikiran tentang cara merawat dan memperlakukan anjing secara benar,” sambungnya.

Selain itu ada juga Komunitas PAPF yang memiliki kepanjangan dari Pecinta Anjing Paws Family. Komunitas ini berdiri pada September 2015.

Christian, Koordinator PAPF, mengungkapkan pembentukan komunitas ini berawal dari suka kumpul sesama pencinta anjing. Setelah itu menyepakati pembentukan perkumpulan yang mewadahi para pemilik anjing.

Hingga sekarang, jumlah anggota yang tergabung mencapai 45 orang. Bagi yang ingin masuk menjadi anggota komunitas, tak banyak persyaratan, cukup datang bersama anjing dan ikut bermain, karena anggota PAPF dengan senang hati menerima.

Dia menambahkan keberadaan komunitas cukup penting, sebab tak sekadar kumpul memanjakan hewan peliharaan, tapi bisa menjadi wadah saling tukar informasi perkembangan anjing peliharaan, baik itu dari segi kesehatan maupun perkembangbiakan.

“Memang yang kami bahas di sini tidak jauh dari seputar anjing. Untuk masalah medis, kami masih menggunakan dokter dari luar. Hanya kalau untuk yang ngerti ini itu cukup banyak,” jelasnya.

Anjing peliharaan anggota komunitas beragam, karena komitmen awal pembentukan tak terpaku pada satu jenis. Ada anjing akita, maltis, pom, puddle, sitsu, chihuahua dan snownser.

“Yang penting itu, kami di sini dog lover saja,” tegasnya.

Christian berharap anggota komunitas bisa terus bertambah dan rasa kekeluargaan antaranggota tetap terjaga. Dia berpesan supaya orang lain memiliki komitmen untuk memperhatikan dan menyayangi anjing peliharaan, selayaknya mencintai keluarga.

Reporter : Diego Edward

1 KOMENTAR

  1. Selamat Pagi Saya Dnegan Devi Ria Porayow Dari Lampung Selatan. Saya Memiliki Anjing. Dan Beberapa Anjing Saya Di Matikan Secara Tidak Wajar Di Matikan Dengan Cara Meracuni Dengan Racun Serangga. Harapan Saya Dnegan Bergabung Dengan Komunitas Anjing Saya Bisa Bertanya Tentang Informasi Sekitar Tentang Anjing

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini