Jerinx Dipenjara 6 Tahun, Kemal Pahlevi Singgung Kasus Novel Baswedan: yang Nyiram Air Keras Cuma Setahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Jerinx SID tengah jadi sorotan publik usai dirinya ditetapkan jadi tersangka atas kasus pencemaran nama baik. Jerinx pun terancam hukuman 6 tahun penjara.

Namun rupanya, banyak netizen tak setuju dengan penahanan dirinya. Bahkan tagar #BebaskanJRXsid mendadak trening topic di Twitter.

Penolakan terhadap penahanan Jerinx juga datang dari sejumlah selebriti. Salah satunya datang dari komika Kemal Pahlevi.

Lewat akun Instagramnya, Kemal menyayangkan perlakuan tak adil yang diterima Jerinx. Ia menilai hukuman yang dijatuhkan pada Jerinx tidak sesuai.

Kemal bahkan membandingkan kasus Jerinx dengan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. Dalam kasus tersebut, pelakunya hanya divonis satu tahun penjara.

“Ketika yang nyiram air keras cuma setahun, yang beropini dan mengkritik 6 tahun. Pencemaran nama baik katanya,” tulis Kemal menyertai unggahan poster “BebaskanJRXSID”, dikutip Jumat, 14 Agustus 2020.

“Jika opini masuk bui, maka demokrasi hanya narasi” #bebaskanjrxsid #sayabersamajrx !!” lanjut Kemal.

Postingan Kemal pun menuai pro kontra netizen. Ada yang sependapat, tapi tak sedikit pula yang tak setuju.

“Masalahnya dia nggak cuma beropini dan mengkritik. Dia memfitnah IDI bang, pas dibiarin dia malah menjadi jadi. Yakali dokter2 Indonesia suruh diem2 bae liat kelakuan dia yg kayak gitu ?,” komentar @chintia_dap.

“Kebebasan berpendapat dibungkam dengan UU ITE,” tulis @arachman_fauziii.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini