MATA INDONESIA, JAKARTA – Akibat pandemi Covid19 jalur pendakian Gunung Merapi ditutup. Tampaknya penutupan itu akan bertambah lama karena ditingkatkannya status gunung itu menjadi Siaga setelah tanda-tanda erupsi besar akan terjadi.
Jalur pendakian Gunung Merapi menuju puncak sebenarnya memang sudah ditutup sejak tahun 2018. Namun, dalam beberapa kesempatan terutama saat dinyatakan aman pendakian dibuka hingga Pasar Bubrah.
Dengan disematkan status Siaga pada gunung yang penuh mistis itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak memasuki area 3 km dari puncak.
Dilansir dari boyolali.go.id, September lalu sejak penyebaran Covid19, Jalur Selo dijaga ketat warga selama 24 jam non stop. Masing-masing regu jaga berjumlah 5 orang.
Ketua regu jaga sekaligus anggota Karang Taruna Desa Lencoh, Andi, mengatakan penjagaan diperketat agar pintu masuk menuju Puncak Merapi di New Selo tidak dikunjungi warga untuk berlibur akhir pekan.
Andi mengatakan hampir setiap hari saat pandemi Covid19, hampir puluhan kendaraan diminta balik arah dari New Selo.
Andi menuturkan warga tak segan memberikan sanksi jika ada yang ketahuan melanggar dan nekat memasuki jalur New Selo. Sanksinya berupa menghapus foto-foto lokasi yang didapatkan dari lokasi. Penjagaan jalur ini akan tetapi dioptimalkan hingga adanya pernyataan resmi oleh BPPTKG Yogyakarta bahwa jalur tersebut boleh dibuka kembali. (Budiyani Rahmawati)