Jangan Keseringan Ya! Konsumsi Gorengan Berlebih Bisa Mengancam Nyawa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menggoreng merupakan metode masak yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Banyak restoran dan warung makan yang menyajikan menu makanan dengan digoreng, bahkan makanan di rumah pun memasaknya pasti di goreng.

Tidak sedikit orang menyukai menu makanan yang digoreng, mulai dari ayam, ikan, hingga sayur-sayuran seperti kentang. Namun, sebelum Anda tergiur untuk mengonsumsi makanan yang digoreng dalam jumlah banyak, coba pertimbangan dulu beragam efek buruk di balik makanan ini. Simak daftarnya di bawah ini:

1. Tinggi Kalori

Melansir dari Healthline.com, dibandingkan dengan metode memasak lainnya, makanan yang digoreng mengandung lebih tinggi lemak dan kalori. Sebelum digoreng, beberapa makanan biasanya dilapisi dengan tepung. Ketika makanan digoreng dengan minyak, kandungan airnya menjadi berkurang sehingga makanan menyerap lemak yang menyebabkan kandungan kalorinya meningkat.

2. Meningkatkan kadar kolesterol

Konsumsi makanan digoreng secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol, terutama low-density lipoprotein (LDL) yang merupakan kolesterol jahat. Selain itu, lemak jenuh juga menurunkan kolesterol baik yang disebut high-density lipoprotein (HDL).

Meningkatnya kadar kolesterol merupakan penyebab penyakit kolesterol tinggi. Jika dibiarkan, kolesterol dapat membentuk plak pada pembuluh darah arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga serangan jantung.

3. Mengganggu Penyerapan Nutrisi bagi Tubuh

Makanan yang digoreng dapat menghilangkan nutrisi baik dalam makanan. Melansir dari listovative.com, proses menggoreng dapat menghancurkan banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Hal ini turut berlaku bagi menu sayuran yang digoreng secara langsung, seperti jamur, terong, atau kol goreng.

4. Menaikkan Berat Badan

Efek samping dari konsumsi makanan digoreng berikutnya adalah memengaruhi berat badan tubuh. Sebagaimana dilansir dari eatthis.com, kandungan lemak yang tinggi pada makanan yang digoreng menyebabkan penambahan berat badan. Peningkatan berat badan dapat memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis

Makanan yang digoreng mengandung lemak, kalori, dan garam yang lebih tinggi. Dijelaskan dalam laman webmd.com, kondisi tersebut dapat memicu masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Makanan yang digoreng di restoran cepat saji dimasak memakai minyak terhidrogenasi yang tinggi lemak. Sebab, minyak ini dapat memberikan rasa lebih sedap pada makanan. Namun, minyak jenis ini tidak disarankan untuk kesehatan tubuh.

6. Meningkatkan asupan lemak secara drastis

Rasa gurih pada salah satu makanan gorengan biasanya berasal dari tepung bumbu yang digunakan. Namun, tahukah anda kalau tepung bisa menyumbang lemak dalam jumlah banyak ke dalam gorengan?

Tepung bersifat menyerap minyak sehingga gorengan bertepung cenderung mengandung banyak lemak. Minyak dan lemak memang bukan musuh tubuh. Akan tetapi, dalam jumlah banyak, keduanya dapat meningkatkan risiko penyakit.

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini