MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah kamu marah dengan pasanganmu karena sikapnya? Marah dan kecewa dengan sikapnya adalah hal yang alami. Namun, ketika amarahmu meningkat menjadi pertengkaran besar, segalanya dapat menjadi buruk.
Faktanya, amarah adalah salah satu alasan utama mengapa sebuah hubungan hancur dan meninggalkan bekas luka yang mengerikan. Belajar untuk meredam amarah itu sama pentingnya dengan mengomunikasikan kekhawatiranmu kepada pasangan secara efektif.
Melansir Times of India, berikut beberapa masukan yang dapat membantumu mengendalikan amarah.
Tinggalkan konflik
Adalah bijaksana untuk meninggalkan konflik ketika kamu mendapati dirimu gemetar karena amarah. Setelah dirimu tenang, carilah waktu yang tepat atau saat ‘kepalamu dingin’ untuk membahas masalah tersebut dengan kekasihmu.
Jangan mengeluh kepada orang lain
Ketika kamu marah dengan pasanganmu, kamu cenderung menumpahkan semua rasa frustrasi dengan menceritakannya kepada temanmu. Secara tidak sengaja, kamu juga membocorkan rahasia kecil tentang hubunganmu atau kekurangan pasanganmu. Melampiaskan perasaanmu dengan teman dekat mungkin membuatmu merasa lega, tapi itu bukanlah langkah yang baik.
Pahami sumber emosi
Mungkin ada alasan tertentu mengapa kemarahanmu meningkat selama beberapa waktu. Ketidakamanan, kecemburuan, kecemasan, serta stres adalah sederet alasan mengapa kemarahan mengambil giliran yang lebih keras. Kamu mungkin merasa cemas karena tidak dapat melakukan tugas secepat yang seharusnya dan akibatnya, kamu mencoba menutupi kecemasan itu dengan kemarahan.
Pola berpikir negatif
Kepribadian memainkan peran utama dalam masalah kemarahan yang serius. Menggeneralisasi, menyalahkan, melebih-lebihkan, melompat ke kesimpulan tanpa mendengarkan pasanganmu, dll, adalah beberapa masalah yang memengaruhi perilaku amarahmu. Bereaksi terhadap situasi secara matang dan berpikir logis adalah cara terbaik untuk menghentikan pertengkaran dengan pasangan.
Insiden yang lalu
Jangan pernah memikirkan pertengkaran yang menyakitkan di masa lalu. Mengungkit luka lama dalam argumenmu saat ini hanya akan mengobarkan api amarah kalian berdua. Kamu harus belajar melepaskan dendam karena semakin kamu mengingat kata-kata menyakitkan dari masa lalu, maka kamu akan semakin marah.
Tenang
Setelah kamu meluangkan waktu untuk menyendiri dan sudah tenang, bicaralah dengan pasanganmu. Tanyakan kepadanya terlebih dahulu apakah ia sudah siap untuk membahas masalah tersebut dan jika belum, maka kamu harus menunggu.
Jika pertarungan mengharuskanmu untuk meminta maaf, maka lakukanlah. Hilangkan rasa gengsi dalam dirimu. Mengedepankan ego hanya membuat hubungan asmaramu di ambang kehancuran.