Jadi Anak Presiden, Kaesang Pangarep Selalu Dikawal Pasampres Saat Pacaran dengan Erina Gudono

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini Kaesang Pangarep hadir menjadi bintang tamu dalam program Ini Bukan Talkshow pada kanal YouTube Sule Production.

Dalam program tersebut, mereka berbincang-bincang terkait kehidupan sehari-hari dan masalah percintaan Kaesang.

Diketahui, belakangan ini Kaesang Pangarep tengah dikabarkan menjalin hubungan dengan Erina Gudono yang merupakan mantan finalis Putri Indonesia asal Yogyakarta.

Kaesang pun tak lagi menyembunyikan hubungan asmaranya dengan Erina Gudono dalam program tersebut.

Meskipun begitu, ia mengaku bahwa saat pacaran dengan Erina Gudono dirinya tetap dikawal oleh pasukan pengaman presiden atau pasampres.

“Kan suka ada pengawal tuh, kalau pacaran dikawal juga atu gimana?” tanya Sule.

“Ya dikawal. Ya biasa (walau pacaran dikawal), pegangan tangan. Masa tiba-tiba pas pegangan tangan ‘gak boleh!’ kan gak mungkin juga,” timpal Kaesang.

Kaesang Pangarep pun memebrikan gambaran ketika ia menghabiskan waktu bersama Erina Gudono dengan dikawal pasampres.

“Kalau jalan di Mall, yaudah jalan di belakang aja. Kalau pacar saya membahayakan saya langsung dipukul,” ujar Kaesang seraya bercanda.

Namun, saat ditanya berapa lama hubungan asmara dirinya dengan Erina Gudono, anak kedua dari Presiden Indonesia ini tidak memberikan jawaban pasti.

Dan ketika ditanya terkait keseriusannya dengan mantan finalin Putri Indonesia tersebut Kaesang Pangarep pun hanya meminta didoakan.

“Berapa ya, gak tahu (lama pacaran). Insya Allah, Doakan (niat serius),” pungkas Kaesang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini