Inspiratif! Inggris Ciptakan Halte Bus Lebah yang Ramah Bagi Flora dan Satwa Liar

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Halte bus lebah pertama kali muncul di kota Utrech, Belanda. Saat ini Inggris berencana untuk memiliki lebih dari 1.000 unit halte bus tersebut. Minat halte bus lebah saat ini juga sedang meningkat di seluruh Eropa, Kanada dan Australia.

Halte bus lebah saat ini mulai bermunculan di sekitar kota-kota Inggris dan diseluruh Eropa. Atap halte bus yang sederhana berubah menjadi warna-warni, dengan taman mini yang penuh dengan flora ramah penyerbuk seperi stroberi liar, bunga poppy dan pansy.

Adanya halte bus lebah ini akan meningkat 50 persen di Inggris pada akhir tahun ini. Saat ini Leicester memimpin dengan 30 halte bus yang dipasang sejak 2021. Derby memiliki 18 halte, dan lainnya terdapat di Southampton,Newcastle,Sunderland,Oxford,Cardiff, dan Glasgow.

Melansir dari The Guardian, direktur kreatif di Clear Channel UK, Louise Stubbings mengatakan “kami ingin melakukannya di sebanyak mungkin kota Inggris.”

Clear Channel mengelola 30.000 tempat penampungan komersial atas nama dewan. Halte bus rata-rata memiliki umur simpan minimal 20 tahun. Clear Channel berencana membuat 1.000 halte bus lebah di Inggris. Mereka sudah mendirikannya di Belanda, Denmark, Swedia, dan saat ini berencana membangun di Prancis dan Belgia.

Clear Channel bekerjasama dengan Wildlife Trust untuk memaksimalkan manfaat bagi satwa liar. Bunga asli seperti Kidney vetch, thyme, selfheal dan marjoram liar dipilih untuk menarik berbagai penyerbuk termasuk lebah carder biasa, lebah ekor kerbau, kupu-kupu merak, kupu-kupu kulit penyu kecil, dan hoverflies kotak-kotak.

Selain manfaat satwa liar, atap halte juga menyerap air hujan, dan memberikan kontribusi kecil untuk mengimbangi efek panas perkotaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini