MATA INDONESIA, JAKARTA – Nasi goreng merupakan makanan yang hampir digemari oleh seluruh mancanegara, mulai dari kalangan remaja hingga dewasa. Pasalnya, makanan ini identik dengan campuran nasi dan bahan lainnya seperti telur, daging, sayuran dan bumbu. Popularitas nasi goreng menyebar ketika orang Tiongkok yang berimigrasi ke berbagai dunia.
Tersebarnya nasi goreng, makanan ini memiliki ciri khas tersendiri di negara tersebut, karena ada banyak variasi dan cara pengolahan yang berbeda. Sebut saja negara Cina, membuat nasi goreng dengan cita rasa dan cara memasak yang berbeda. Nasi goreng ini dikenal dengan sebutan ‘Yan Chow’.
Nasi goreng Yan Chow merupakan masakan sederhana yang di masak kembali oleh para petani Yangzhou. Dimasak dengan menggunakan wok atau biasa dikenal dengan penggorengan besar berbentuk bulat. Resep asli yang di pakai terdiri dari nasi, daging babi panggang, daun bawang, kacang polong dan udang. Bahkan resep ini sudah tersebar di Asia Tenggara, loh.
Nasi goreng Yan chow juga salah satu hidangan yang bisa Anda temukan di Restoran Suasana dalam perayaan Imlek. Dalam wawancara ‘Berkenalan dengan Menu Asal Cina, Nasi Goreng Yan Chow’ bersama Chef Hendra Kurniawan. Selaku Executive Chef Restoran Suasana secara eksklusif pada Jumat 10 Oktober 2020 menjelaskan nasi goreng Yan Chow termasuk daftar menu ala Chinesse Food yang ditambah lauk ayam goreng char siu. ”Nasi goreng Yan Chow ini pembuatannya ala Chinese Food. Jadi rasanya beda, lalu di kasih topping ayam char siu,” ujarnya.
Selain Yan Chow, ada beberapa varian nasi goreng khas China lainnya. Seperti nasi goreng Yuan Yuan, perpaduan nasi dengan saus putih dan merah. Ada juga nasi goreng Fukien, yang mencampurkan nasi dengan topping lainnya yaitu daging babi panggang dan udang.
Tak hanya negara Cina, Jepang juga memiliki nasi goreng yang khas di negaranya yaitu Chahan. Awal tersebarnya nasi goreng Chahan ini terjadi ketika para ‘Kentoshi’, pelajar Jepang yang dikirim ke China untuk mempelajari budaya Dinasti Tang pada abad ke-7 sampai ke-9 Masehi. Nasi goreng Chahan juga dikenal sebagai nasi goreng dengan olahan yang praktis untuk memanfaatkan nasi sisa agar tak terbuang.
Bahan yang yang dipakai selain nasi ada sosis sapi, daging, telur, daun bawang dan bumbu dapur lainnya. Namun, Refa Kashiki orang Indonesia yang tinggal di Jepang menjelaskan melalui unggahan video vlog YouTube-nya. Bahwa yang membedakan nasi goreng chahan ini ialah ada berbagai racikan bumbu ketika diolah. Mereka menambahkan beberapa micin yang berbeda serta shoyu (kecap asin) yang berasal dari Jepang. ”Nasi chahan itu kaya nasi goreng cuma nasi gorengnya Jepang bukan bukan, asalnya sih dari Cina kalau ga salah. Cuman beda sih beda sama jepang kalau jepang kan soalnya pakai shoyunya jepang. Dikasih micinnya Jepang asuka dari pabrik micin, garam, merica. Nih sekarang ini dikasin micin lagi, ajinamoto tadi udah dikasih micin sekarang dikasih lagi, super micin namanya. Sekarang ini shoyunya jepang ya kecap asin Jepang”, ujar Refa melalui kanal Youtube-nya pada 6 Maret 2018.
Nasi goreng Yakimeshi juga salah satu nasi goreng khas Jepang. Menu sajian nasi goreng ini berbahan nasi yang dicampurkan dengan daging sapi. Rasanya yang gurih karena tambahan bumbu dapur lainnya yang berasal dari Jepang, seperti saus Jepang dan mirin.
Dalam wawancara ‘Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Yakimeshi dan Nasi Goreng Indonesia’. Hiroshi Lio, manager PT Kemfarm Indonesia yang membuat bumbu instan masakan Jepang menjelaskan perbedaan cita rasa nasi goreng Indonesia dengan nasi goreng Jepang (Yakimeshi). ”Kalau nasi goreng Jakarta itu pakai kecap dan lebih manis rasanya. Tapi kalau di Jepang, nasi gorengnya atau Yakimeshi itu rasanya gurih dan asin”, kata Hiroshi di acara festival Tokyo Jakarta Idol, Mangga 2 Square, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu 25 November 2018.
Hiroshi juga menjelaskan, rasa gurih dan asin muncul karena menggunakan mayones. Serta bumbu instan Warasa dari PT Kemfarm Indonesia berbahan rumput laut, ikan cakalang dan yeast.
Selain nasi goreng milik Cina dan Jepang, ternyata Korea Selatan juga memiliki nasi goreng yang populer di negaranya. Mereka menyebutnya ‘Bokkeumbap’ salah satu menu yang juga banyak di jual oleh penjual kaki lima (street korean food). Bokkeumbap adalah makanan korea berupa nasi yang digoreng dengan kimchi serta mudah untuk dicoba. Anda hanya cukup memerlukan nasi, kimchi, dan sedikit minyak wijen.
Sebagai bumbu nasi goreng ini bisa ditambahkan merica, bawang putih, bawang merah, bawang bombay, irisan cabai dan daun bawang. Atau sebagai pelengkap, bokkeumbap akan lebih nikmat jika dipadukan dengan daging, sosis, tuna instan, ham, spam, sayuran atau telur mata sapi.
Salah satunya Maangchi yang mengunggah video tutorial masak Bokkeumbap melalui kanal youtube-nya. Ia menjelaskan bokkeumbap merupakan sajian sederhana asal Korea yang hampir digemari semua orang.
”Bokkeumbap, or Korean-style fried rice, is a simple dish that almost everyone loves. This recipe is the one I’ve been making for my family for years and years. It’s great for cleaning out all the leftover vegetables in your fridge. I skip the cheese sometimes, but children really love it, especially when it’s half-melted by the heat of the freshly made fried rice.” ujarnya.
Reporter: Tara Saphira Kirana Hasannudin