MATA INDONESIA, JAKARTA – Orgasme dibedakan berdasarkan anatomi, arah energi, kekuatan dan lamanya orgasme, dan berdasarkan efek orgasme pada bidang fisik, energik, emosional, mental, dan spiritual.
Ada beberapa zona sensitif seksual utama dalam tubuh wanita. Kebanyakan wanita menikmati rangsangan dari zona sensitif seksual ini, dan itu mungkin menyebabkan semacam orgasme.
Beberapa benar-benar mengalami orgasme yang berbeda di setiap area. Berikut adalah 8 jenis orgasme yang berbeda pada wanita.
Orgasme Puting
Puting adalah zona sensitif seksual yang penting. Mereka terhubung melalui saluran energi ke klitoris, dan dengan demikian, stimulasi payudara akan menyebabkan gairah klitoris dan seluruh area genital.
Rangsangan terus menerus pada payudara dan puting dapat mengakibatkan orgasme yang sebenarnya atau dapat menyebabkan timbulnya orgasme lebih cepat dan mudah ketika rangsangan vagina diterapkan.
Wanita dengan payudara kecil cenderung lebih sensitif, tetapi semua wanita dapat mengembangkan sensitivitas pada payudara mereka, terlepas dari ukurannya.
Orgasme Klitoris
Orgasme klitoris adalah stimulasi klitoris intens yang mengarah ke puncak orgasme singkat yang berlangsung 20 hingga 30 detik, terfokus terutama di area genital, dan terasa intens dan tajam tetapi agak dangkal dibandingkan dengan orgasme vagina.
Kenikmatan menurun dengan cepat. Klitoris mungkin terasa sangat sensitif dan bahkan sedikit menyakitkan, dan beberapa wanita kehilangan minat dan gairah mereka selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam.
Bahkan dengan seks penetratif, ada posisi yang merangsang klitoris lebih dari yang lain. Misalnya, jika salah satu pasangan berada di atas dan condong ke depan.
Orgasme Penetrasi Vagina
Ada banyak saraf di pintu masuk ke vagina, menjadikannya zona sensitif seksual. Terlepas dari orgasme klitoris, di sinilah kebanyakan wanita mengalami kenikmatan dan orgasme berikutnya.
Tetapi dibandingkan dengan daerah dalam, orgasme penetrasi vagina lebih dangkal dan tajam, mirip dengan orgasme klitoris, dan mungkin juga menjadi eksplosif.
Jika seorang pria melakukan penetrasi, itu terasa sangat menyenangkan pada tingkat fisik, tetapi ketika dia masuk lebih dalam, pengalaman kesenangan menjadi lebih dalam, lebih luas, dan bermakna.
G-spot Orgasme
G-spot sebenarnya bukan sebuah titik, melainkan sebuah area yang terletak tepat di dalam vagina, di dekat pintu masuk, di dinding atas di bawah tulang kemaluan.
Ini seperti bukit bergerigi, lembut, berdaging yang terasa seperti kombinasi lidah yang keras, dan langit-langit yang lembut. Ini akan jauh lebih besar dan bengkak ketika benar-benar terangsang.
Beberapa G-spot wanita terletak lebih dekat ke pintu masuk, sementara yang lain memiliki G-spot lebih jauh ke belakang, tetapi semua wanita memiliki G-spot.
Orgasme G-spot terasa seperti pengalaman kenikmatan yang luar biasa, tidak setajam orgasme klitoris, tetapi lebih “bulat”, dan “luas”.
Dibutuhkan lebih lama untuk mencapai orgasme G-post, berlangsung lebih lama, dan kenikmatan berkurang secara bertahap dan perlahan, dibandingkan dengan orgasme klitoris yang biasanya crash setelah puncak.
Orgasme G-spot akan lebih intens secara emosional, luar biasa dan bermakna, dan akan diikuti oleh perasaan puas dan relaksasi yang mendalam. Akan ada kontraksi kuat dari seluruh dasar panggul, otot pc, dan otot vagina.
Orgasme Serviks-Rahim
Serviks adalah pintu masuk ke rahim. Ini adalah tiang atau pusat energi feminin dalam tubuh wanita. Leher rahim seorang wanita terkait dengan inti kewanitaannya, perasaan dirinya, hatinya, kreativitasnya, dan dengan seluruh keberadaannya.
Orgasme serviks-rahim akan terasa lebih dalam, lebih intens, namun lebih “bulat” daripada orgasme g-spot, dan akan disertai dengan emosi yang kuat, cinta, kesatuan dengan diri sendiri, pasangan, dan tuhan, ekstasi, dan transendensi, air mata, menangis dan perasaan kepuasan mendalam di semua tingkatan.
Orgasme serviks ditandai dengan kontraksi otot vagina bagian dalam dan rahim, sementara otot PC mungkin tetap rileks.
Inilah sebabnya mengapa orgasme serviks adalah orgasme seluruh tubuh, karena energi bergerak ke seluruh tubuh. Seorang wanita yang mengalami orgasme serviks-uterus pertamanya biasanya akan mengingat hari itu selamanya.
Orgasme Anal
Anus adalah zona sensitif seksual yang penuh dengan saraf sensitif. Beberapa wanita mungkin lebih sensitif dan terbuka terhadap rangsangan anal daripada yang lain. Beberapa wanita perlu sering mendapatkan rangsangan anal untuk merasa puas.
Orgasme anal bisa meledak, jadi pasangan harus lebih berhati-hati saat melakukan penetrasi anal, karena mungkin lebih sulit untuk mengontrol ejakulasinya.
Orgasme Tenggorokan
Wanita dapat mengalami orgasme saat melakukan fellatio, terutama saat deep-throating, atau dari menggosok bagian belakang tenggorokan dengan satu atau dua jari.
Ketika dirangsang secara oral, beberapa wanita dapat mengeluarkan air liur dan lendir dalam jumlah besar yang bisa sangat kental. Kadang malah ada semacam busa putih. Pelepasan cairan ini dianggap ejakulasi tenggorokan.
Meski sangat menyenangkan, orgasme tenggorokan terasa lebih transenden. Beberapa wanita memasuki kondisi setengah trance dan mengalami kondisi kesadaran yang lebih tinggi dan lebih murni.
Orgasme Urin
Ini adalah jenis orgasme yang relatif jarang. Seorang wanita yang terangsang secara seksual tanpa mengalami orgasme mungkin mengalami orgasme ketika dia buang air kecil.
Beberapa wanita mungkin pertama kali mengalami orgasme jenis lain, dan kemudian ketika mereka pergi ke toilet mereka mengalami orgasme urin.
Orgasme urin sederhana mungkin terasa ringan, kesemutan, dan menyenangkan. Namun, karena buang air kecil berhubungan dengan relaksasi, melepaskan dan menyerah, beberapa wanita mungkin mengalami bentuk orgasme yang lebih dalam atau bahkan orgasme seluruh tubuh.
