Ini 8 Destinasi Favorit untuk Ritual 1 Suro

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap 1 Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram Orang Jawa biasanya melakukan sejumlah ritual yang pada prinsipnya bertapa atau menenangkan diri.

Banyak tempat yang menjadi tujuan mereka melakukan tapa tersebut, delapan di antaranya adalah;

1. Keraton Yogyakarta Hadiningrat
Di Keraton itu biasanya diselenggarakan tradisi jimasan atau lebih dikenal dengan tradisi menyucikan benda pusaka.

Selain itu juga ada beberapa tradisi lain seperti halnya Tapa Bisu Mubeng Beteng yang dilakukan dengan mengelilingi benteng.

2. Keraton Surakarta
Di Keraton Surakarta Hadiningrat ritual 1 Suro atau Kirab Kebo Bule. Tradisi tersebut akan dilakukan demi memohon keselamatan juga berkah dalam menyongsong pergantian tahun tersebut.

3. Pantai Parangtritis
Di pantai keramat itu, masyarakat melakukan ritual Jamasan atau mencuci keris maupun benda pusaka lainnya. Selain itu, banyak orang yang datang untuk kegiatan melarung.

4. Gunung Kawi
Gunung setinggi 2 ribu meter di atas permukaan laut itu terdapat sebuah pemakaman yang terkenal yaitu pesarean Kyai Zakaria. Tempat ini  sekaligus juga tempat pasarean Imam Soedjono. Keduanya terkenal sebagai tempat keramat.

Kedua tempat itu sering menjadi tempat untuk melakukan ritual memanjatkan puji syukur kepada Allah.

5. Petirtaan Belahan tepatnya di Candi Belahan
Peninggalan Kerajaan Airlangga itu selalu penuh dengan kehadiran  masyarakat yang mengikuti tradisi malam 1 Suro untuk melakukan ritual di sebuah pemandian. Konon airnya berasal dari pancuran payudara kedua permaisuri Raja Airlangga yaitu Dewi Sri dan Dewi Laksmi.

Tempatnya cukup terpencil di Desa Wonosunyo, Pasuruan dan harus berjalan kaki melewati jalan berliku yang sulit sehingga perlu energi ekstra untuk bisa sampai di sana.

6. Stupa Sumberawan di Candi Singosari
Berlokasi di wilayah Malang, tepatnya di Candi Singosari. Ada sebuah tempat tradisi 1 Suro yang terkenal dengan stupa Sumberawan. Beberapa ritual di sana antara lain ruwatan yang berfungsi untuk meluruhkan berbagai jenis penyakit hati. Selain itu juga ada suguhan Nitiputut dengan memanggil arwah untuk kemudian masuk dalam sebuah boneka.

7. Kali Tempur, Alas Ketonggo Srigati
Ritual saat 1 Suro adalah dengan melakukan perendaman atau kungkum di kali yang memiliki kedalaman 1 meter tersebut.

8. Petilasan Sri Adji Djoyoboyo                                           

Jika Kamu ke Kediri, bisa menemukan tempat tradisi 1 Suro yang terkenal dengan sebutan Petilasan Sri Adji Djoyoboyo. Tepatnya di Kecamatan Pagu. Tradisi suroan di sini dengan membakar sesajen yang dan lantunan doa yang ada di Sendang Tirto Kamandanu. Selanjutnya, di pagi hari akan ada arak-arakan menuju ke Petilasan Sri Adji Djoyoboyo. Dalam arak-arakan tersebut para pemuda akan membawa pusaka dengan para gadis berpakaian tradisional.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini