MATA INDONESIA, JAKARTA – Terhindar dari Covid-19 bisa terjadi bila menghindari kelelahan dan kurang tidur. Menurut Fox Nes, penelitian itu diterbitkan di BMJ Nutrition, Prevention and Health pada 22 Maret 2021.
Menurut penelitian, terdapat kesimpulan bahwa dalam setiap tambahan 1 jam tidur menghasilkan 12 persen penurunan resiko Covid-19. Sementara itu, mereka yang menderita kelelahan terkait pekerjaan harinya, hampir 3 kali lebih mungkin ( tepatnya 2,6 kali lipat) untuk Covid-19.
Intinya, kurang tidur dan kelelahan diketahui terkait dengan peningkatan penyakit menular secara umum. Maka, hindari tidur yang buruk karena bisa menyebabkan jatuh sakit.
Peneliti juga menyoroti pentingnya kesejahteraan profesional perawatan kesehatan selama pandemi. Maka tenaga kerja juga dipertahankan supaya sehat dan produktif.
Sementara menurut Seidelmann dan rekannya menegaskan bahwa durasi tidur di malam hari, masalah tidur, dan kelelahan mungkin menjadi faktor resiko penyakit virus seperti Covid-19.
Hal menarik yang ditemukan adalah hubungan antara kelelahan dan Covid-19 tidak berbeda secara signifikan menurut spesialisasi.
“Kami tidak mendeteksi interaksi yang signifikan antara usia, jenis kelamin, spesialisasi, atau negara,” kata Assisten Profesor Kedokteran Klinis di Columbia University College of Physicians and Surgeons, Seidelmann.
Selain itu, petugas kesehatan melaporkan tingkat keparahan kelelahan terkait pekerjaan. Tingkat kejenuhan yang tinggi dikaitkan dengan tiga kali resiko terkena Covid-19 dalam durasi yang lebih lama dan tingkat keparahan yang lebih besar.
“Mekanisme yang mendasari hubungan ini tidak jelas, tetapi tidur yang kurang optimal, gangguan tidur, dan stress dapat mengakibatkan disregulasi sistem kekebalan, peningkatan peradangan, dan perubahan hormone seperti kortisol dan melatonin yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus,” kata Seidelmann.