MATA INDONESIA, JAKARTA – Imodium merupakan salah satu obat anti spasmodic yang digunakan untuk mengatasi diare akut hingga diare kronis.
Terdapat kandungan Loperamide sebagai salah satu zat aktif di dalam obat Imodium. Laporemide adalah obat turunan difenoksilat dan haloperidol yang bekerja dengan cara mengurangi gerak peristaltic pada usus sehingga dapat cairan dan nutrisi dapat diserap oleh usus.
Diare adalah kondisi dimana seseorang BAB(Buang Air Besar) lebih dari 2 kali dalam sehari dan feses berbentuk cair. Diare biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau faktor lain seperti salah mengonsumsi makanan.
Imodium adalah merek dagang dari obat yang diproduksi oleh Taisho Pharmaceutical. Pemberian obat ini dapat dilakukan untuk pasien dengan keluhan akut maupun kronis.
Pada pasien dengan diare akut, obat Imodium dapat diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun hingga dewasa. Namun untuk pasien dengan diare kronis, obat ini hanya disarankan untuk orang dewasa karena terdapat kandungan Laporamide Hidroklorida.
Jika pasien yang memiliki gejala diare ringan tidak disarankan untuk meminum obat ini. Lebih baik minum air putih yang banyak. Obat Imodium termasuk kedalam golongan obat keras. Oleh karena itu, pada setiap pembeliannya diperlukan resep dokter. Jika ingin mengonsumsi obat ini pun perlu adanya konsultasi kepada dokter atau apoteker.
Obat ini diminum 1-2 tablet 2 kali sehari untuk diare akut. Sedangkan untuk diare kronik diharuskan meminum 2-4 tablet dalam sehari.
Dalam sehari obat ini diminum maksimal 8 tablet sehari. Obat ini dianjurkan diminum setiap selesai buang air besar. Jika sudah meminum 8 tablet namun masih menunjukkan gejala diare, segera hentikan penggunaan obat ini.
Umumnya penggunaan Imodium dapat memicu efek samping, misalnya seperti pusing, mual, merasa ngantuk, perut kembung, hingga terjadinya kram pada perut.
Reporter: Shafira Annisa