MATA INDONESIA, ANTALYA – Indonesia berhasil memperoleh gelar Miss Aura International pertama melalui Riskiyana Hidayat pada 25 September 2022 dini hari. Riskiyana Hidayat merupakan gadis asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Ia mengikuti konteks kecantikan tersebut mulai tanggal 11 September 2022 hingga 25 September 2022 di Antalya, Turki.
National Director Miss Aura Indonesia, Vino Eriza Assad mengatakan bahwa Miss Aura International ini merupakan ajang global tahunan yang sangat mengedepankan kecantikan, tingkah laku, serta keindahan wanita dari seluruh Indonesia.
Riskiyana menorehkan sejarah sebagai wakil Miss Aura International pertama Indonesa yang berangkat dengan berbagai persiapan matang bersama tim dari Krown Creative Entreprise dan Indonesian Stars Search.
Kontes ini lahir pada tahun 2006 di Antalya Turki dengan nama Miss Kamer International. Namun pada edisi ke-12 yang terselenggara pada tahun 2019, penyelenggara mengubah nama menjadi Miss Aura International. Sekitar lebih dari 30 perempuan dari seluruh dunia ikut meramaikan sebagai peserta dalam perhelatan kontes kecantikan ini.
Riskiyana menjadi juara Miss Aura International setelah mengalahkan Venezuela yang keluar sebagai 2nd Runner up. Urutan selanjutnya diraih oleh Ukrain yang menempati posisi ketiga, Romania menduduki posisi keempat, dan Bulgaria yang menduduki posisi kelima
Ia memberikan penampilan yang maksimal serta jawaban dari pertanyaan juri yang sangat menarik dan berbobot.
Saat menjawab pertanyaan mengenai kemiskinan, Riskiyana menjawab “Kemiskinan merupakan masalah global yang masih kita hadapi saat ini. Saya percaya bahwa pendidikan adalah fondasi yang kuat untuk membangun generasi yang mulia. Tapi saya percaya bahwa pendidikan adalah formula untuk mengurangi kemiskinan. Mengapa demikian? karena saya adalah bukti bahwa pendidikan membantu saya keluar dari kemiskinan. Pendidikan bagi saya adalah hal terpenting dalam hidup saya, saya berasal dari keluarga miskin tetapi saya memilih untuk melanjutkan pendidikan saya. Saya berjalan 3 km ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan inilah saya hari ini, berdiri dengan banga.”