Idap Penyakit Langka, Ruben Onsu Sering Kepikiran Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ruben Onsu mengidap salah satu penyakit langka, Empty Sella Syndrome. Penyakit yang membuatnya takut dengan kematian.

Penyakit yang diidap Ruben membuatnya selalu kekurangan darah. Sudah berkali-kali dia terbang ke Singapura untuk transfusi darah.

Empty Sella Syndrome adalah kondisi dimana kelenjar yang bernama pituitari menyusut atau menjadi rata. Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang berukuran kira-kira sebesar kacang yang ditemukan pada dasar otak.

Kepada Irfan Hakim di channel YouTube MOP, Ruben mengaku takut mati. Saat terbangun dari tidur, dia takut untuk tidur lagi.

“Setiap lu bangun, lu enggak mau tidur lagi karena lu takut enggak bangun lagi?” tanya Irfan Hakim.

“Iya, gue selalu takut. Orang selalu bilang jangan takut, jangan takut, tapi kan yang tahu badan kita itu kita ya, jadi gue berusaha blek aja buat tidur,” jawab Ruben.

Saat terbangun dari tidur di tengah malam, Ruben takut kembali tidur karena khawatir tidak bangun lagi.

“Jadi ketika gue kebangun (tengah malam) gue nggak mau tidur lagi karena gue punya rasa takut itu (tidak bisa bangun lagi),” katanya.

“Bukan cemas ya, tapi punya rasa takut pada hal itu (kematian) jadi harus kuat, tegar, ya kita kayak manusia yang lain, sekuat-kuatnya kita ada tumbangnya, butuh sandaran,” ungkapnya.

Ruben berusaha keras tetap kuat dan tegar meski sering memikirkan kematian. Dia tak ingin orang-orang yang dicintainya sedih.

“Seandainya gue jatuh dan tumbang akan banyak yang sedih, gue juga bingung apa ini yang terbaik buat gue ya gue lakuin yang terbaik,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini