MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengetahuan seputar seks umumnya masih menjadi hal yang tabu terutama untuk anak-anak. Masih banyak orang tua yang enggan mengajarkan pengetahual seksual karena merasa anaknya masih di bawah umur.
Akan tetapi, pengetahuan seputar seksual atau sex education sebenarnya sangat penting untuk anak-anak. Dengan bekal pengetahuan seksual sejak dini, anak menjadi berwawasan sehingga ia bisa lebih waspada dengan kejahatan seksual ketimbang anak yang tidak diberikan pengetahuan seksual sama sekali.
Oleh karena itu, tepat di hari Kesehatan Seksual Sedunia yang diperingati setiap 4 September, kita perlu mengetahui lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan sehat secara seksual dan mengenal apa saja karakteristiknya. Termasuk seputar Pendidikan seksualitas.
Lantas, pada usia berapa anak bisa diajarkan mengenai sex education?
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS menemukan bahwa tidak ada kata terlalu dini untuk memulai percakapan seputar pengetahuan seksual pada anak. Namun, dikutip dari Alodokter, usia yang tepat pada anak untuk diajarkan pengetahuan seskual ialah usia 3-4 tahun.
Pada usia itu, anak mulai memperhatikan sekitar dan mulai belajar mengenali tubuhnya sendiri dan membanding-bandingkan dengan teman-teman seusianya. Pada saat itulah, anak mungkin akan mulai bertanya mengapa ada perbedaan tubuh laki-laki dengan perempuan, dan mengapa laki-laki memiliki penis dan perempuan memiliki vagina.
Saat anak mulai menanyakan hal tersebut, ini adalah kesempatan untuk orang tua menjelaskan dasar dari pengetahuan sesualitas. Mulai dari perbedaan bentuk tubuh laki-laki dan perempuan, hingga fungsinya masing-masing. Jangan lupa untuk memberikan sebutan pada alat vital dan bagian-bagian pribadi anak dengan istilah ilmiah yang baik dan benar.
Pendidikan seksual dari orang tua sepantasnya diajarkan secara bertahap pada anak. Ketika anak mulai beranjak dewasa, orang tua bisa untuk memulai obrolan untuk memberikan sex education pada anak, terlebih jika anak sudah mulai memasuki usia sekolah, sudah bisa menonton film dan sebagainya.
Akan tetapi, jelaskanlah secukupnya dan tak perlu terlalu detail. Percakapan seputar seksualitas pada dasarnya akan berkembang seiring bertambahnya usia pada anak.