MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah lebih dari 20 tahun, masyarakat dunia merayakan Hari Kanker Sedunia setiap tanggal 4 Februari. Peringatan tahunan ini diperingati pertama kali pada pagelaran World Summit Against Cancer yang diadakan di Paris, Prancis tahun 2000.
Dilansir dari Britannica, acara itu dihadiri oleh berbagai organisasi dan lembaga pemerintah dari seluruh dunia. Di sana, mereka menandatangani the Charter of Paris Against Cancer, sebuah dokumen yang menjelaskan komitmen kerja sama global dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Tiap tahun, penderita kanker kian bertambah. Terdapat 8,1 juta kasus baru pada tahun 1990. Di tahun 2000, angka tersebut meningkat menjadi 10 juta. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 18,1 juta kasus baru. Begitu pula dengan angka kematian yang kian bertambah setiap tahunnya, dari 5,2 juta pada tahun 1990 menjadi 9,6 juta di tahun 2018.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika kasus kanker terus meningkat maka jumlah kematian dari penyakit tersebut mencapai lebih dari 16,3 juta pada tahun 2040. Meski begitu, WHO menilai jika 40 persen kematian akibat kanker dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran akan penyakit tersebut kepada masyarakat. Oleh sebab itu, WHO menyerukan kepada seluruh organisasi kanker dan kesehatan di seluruh dunia untuk memperingati Hari Kanker Sedunia setiap tahunnya.
Menurut healthline, saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan kanker. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para penderita kanker dapat pun melakukan metode perawatan tergantung dari jenis kanker apa yang diidapnya.
Berikut beberapa perawatan yang biasa dilakukan oleh penderita kanker:
1. Imunoterapi
Perawatan jenis ini dapat membantu sistem kekebalan dalam melawan sel kanker. Sistem kekebalan yang terdiri dari berbagai organ, sel, dan jaringan itu akan membantu tubuh melawan bakteri, virus, atau parasit.
2. Vaksin
Vaksin bukan hanya digunakan untuk mencegah penularan penyakit, beberapa vaksin diciptakan untuk mengobati beberapa jenis kanker tertentun. Misalnya, vaksin human papilloma virus (HPV) dapat melindungi diri terserang dari kanker serviks.
Para peneliti pun telah mengembangkan vaksin yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker. Sel-sel kanker biasanya memiliki molekul permukaan yang tidak terdapat di dalam sel biasa. Oleh karena itu, peneliti menciptakan sebuah vaksin dengan molekul permukaan seperti sel kanker untuk membantu tubuh mengenali serta mengahancurkan sel tersebut.
3. Terapi T-cell
T-cell merupakan sejenis sel kekebalan. Mereka mampu menghancurkan benda asing seperti virus yang terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh.
Dalam jenis perawatan ini, T-cell akan diekstraksi dan dimodifikasi untuk menambahkan reseptor ke permukaannya. Ini akan membantu T-cell mengenali dan menghancurkan sel kanker dengan lebih baik ketika disuntikan kembali ke dalam tubuh pasien. Terapi T-cell saat ini digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker seperti limfoma non-hodgkin dan leukemia limfoblas.
Reporter: Diani Ratna Utami