Gugat Cerai Dewi Perssik, Angga Wijaya Minggat dari Rumah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dewi Perssik mengaku sudah tak tinggal lagi serumah dengan Angga Wiajaya. Sudah sebulan sang suami meninggalkan rumah.

Angga Wijaya mendaftarkan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 20 Juni 2022. Rencananya, sidang perdana akan digelar pada 4 Juli 2022 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Dewi Perssik mengaku Angga sudah tak lagi tinggal serumah dengannya. Komunikasi pun sudah benar-benar terputus.

“Kayaknya sebulanan (pisah rumah). Nggak ada komunikasi sama sekali,” ujar Dewi, di channel YouTube KH Entertainment.

Dewi Perssik menyebut sudah cukup lama tak menjalin komunikasi dengan Angga. Bahkan, dia tak lagi ingat kapan tepatnya komunikasi terjadi.

“Aku juga sudah lupa (kapan terakhir komunikasi),” katanya.

Mantan suami Saipul Jamil itu mengaku tak tahu mengapa digugat cerai. Padahal, dia sudah berusaha melaksanakan tugasnya sebagai istri dengan baik dan memenuhi segala permintaan Angga.

“Aku selama ini sudah melaksanakan tugas aku sebagai istri. Aku tidak keluar dari koridor agama aku. Ketika digugat cerai, aku menerima,” ungkapnya.

“Dalam rumah tangga itu berantemnya pasti nggak mungkin nggak. Tapi di sini intinya kita siap diuji, baik itu siap ataupun tidak siap,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini