Gofar Hilman Jadi Penyiar Lagi, Netizen: Kecewa Banget!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Usai dugaan kasus pelecehan seksual, nama Gofar Hilman tak lepas menuai pro dan kontra di media sosial. Pasalnya, Gofar diisukan menjadipenyiar di sebuah radio kawula muda.

Kabar tersebut diumumkan langsung di akun media sosial resmi milik radio. Dari postingan itu diketahui bahwa sang penyiar radio itu akan mengisi siaran pagi pada hari Senin hingga Jumat.

“WELCOME TO THE FAMILY! Ini nih yang kemarin muncul-muncul mulu teasernya! Welcome Gofar Hilman @pergijauh!” postingan akun Instagram @prambors, Jumat (20/5/2022).

Dengan adanya kabar tersebut, pemilik nama lengkap AbdulGofar Hilman dan Radio Prambors pun menuai kehebohan netizen. Banyak netizen yang memberi komentar penolakan Gofar sebagai penyiar radio kawula muda. Hal itu disayangkan lantaran terkait dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Gofar.

“Yah Prambors gak seru dah pake penyiar ini,” tulis netizen di kolom komentar postingan @prambors.

“Sumpah sedih banget kok bisa-bisanya sih prambors??!!!,” cuitan netizen di Twitter, menanggapi kabar tersebut.

“Prambors gak takut kehilangan pendengar setianya apaya? Wkwkwk,” tulis yang lain.

“Kecewa banget. Rasanya kayak kekhawatiran perempuan akan keselamatan dan kenyamanan dirinya ga dihargai dengan merekrut orang yang jelas-jelas dibayangi oleh image ‘penjahat kelamin’. We all can see your main market now. Good bye,” cuitan netizen.

Seperti diketahui, Gofar Hilman sempat dituding melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan. Namun, pria 39 tahun itu telah memberikan klarifikasi dan membantah tudingan tersebut.

Reporter: Dhea Salsabila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini