Gerah Sama Komentar Netizen, Nikita Mirzani: Neraka Jadi Tempat Saya Tapi Surga Belum Tentu Jadi Tempat Kalian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gerah dengan komentar netizen yang menghujatnya lantaran berseteru dengan Baim Wong, Nikita Mirzani akhirnya angkat bicara.

Dalam akun Instagramnya, Niki mengunggah bukti bahwa dirinya juga rutin memberikan sumbangan untuk para guru ngaji di Makassar lewat Ustaz Maulana. Hal ini dilakukan Niki sebagai upaya mensucikan hartanya dengan cara bersedekah.

“Sebenarnya saya paling malas mengumbar-umbar tentang kebaikan. Karena buat saya kebaikan itu biarlah orang-orang terdekat dan Allah SWT yang tahu. Tapi karena di negara saya banyak ustadz dan ustadzah dadakan. Ya sudah saya kasih lihat aja ini yah. Mudah-mudah-an bisa bikin kalian melalukan hal yang sama seperti yang saya sering lakukan diam-diam,” tulis Niki, dikutip Minggu, 19 Juli 2020.

Niki juga menjelaskan bahwa dirinya juga suka belajar agama dengan orang-orang yang baik, namun tak pernah diekspos. “Salah satunya dengan Pak Ustadz Maulana. Dari Dulu smp sekarang, agama saya bukan agama yang rumit yang bikin rumit kalianlah umat-umat-Nya yang sudah diciptakan lalu lahir ke bumi,” katanya.

“Ada yang pakai hijab sampai dengkul tapi kalau sudah bully itu number one, ada yang selalu membawa-bawa agama untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama malah,” ujar Niki melanjutkan.

Niki lantas meminta netizen untuk tidak mengurusi masalah surga dan neraka. “Bukan urusan kalian netizen. Neraka jadi tempat saya tapi surga pun belum tentu jadi tempat kalian. Urus surga dan neraka masing-masing aja. Ini negara demokrasi Pancasila,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini