Geger! Ustaz Sofyan Sebut Wisata ke Borobudur Haram, Netizen Heran

Baca Juga

Jagat maya tengah dihebohkan oleh pernyataan salah satu pendakwah tanah air, ustaz Sofyan Chalid Ruray. Beredar pernyataannya yang menyebut berwisata ke Candi Borobudur haram hukumnya.

Pernyataan itu rupanya telah diunggah oleh akun YouTube, Bismillah Everything pada 2018 lalu. Dalam video berdurasi 59 detik itu, Ustaz Sofyan tengah menyampaikan ceramah.

Dengan gamblang, ia mengatakan bahwa berwisata ke tempat ibadah agama lain, termasuk Cnadi Borobudur haram hukumnya.

“Apa hukumnya berwisata ke tempat ibadah orang karif, contohnya Candi Borobudur? Hukumnya haram, karena itu termasuk persetujuan kepada beribadahan mereka,” kata Ustaz Sofyan.

Ia juga mengatakan bahwa hadirnya umat Muslim ke tempat tersebut menandakan kita setuju dengan tempat ibadah mereka. Meskipun tak bermaksud ke arah sana.

“Datangnya kita ke tempat ibadah mereka berarti menandakan persetujuan kepada dia (agama lain). Sama saja berarti setuju dengan mereka,” katanya.

Alhasil, video yang diunggah tiga tahun lalu pun kini viral dan mengundang komentar netizen. Banyak yang tak terima dan menganggap Ustaz Sofya berpikiran sempit.

“Hehehehe Dakwah anda ini tidak mencerminkan keindahan dan toleransi,” kata akun fat rohman.

“Harus bisa membedakan mana kepentingan ibadah, mana kepentingan sejarah,” tulis akun satrio gendeng.

“Sempit amat pikiranmu,” kata akun Jek Semprong

Hingga kini, video tersebut masih ada di sosial media. Rekaman itu juga sudah ditonton lebih dari 2 ribu kali di YouTube.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini