Gaes, Baca 3 Buku Ini Jika Ingin Mengenal Kondisi Masyarakat Afghanistan di Masa Perang

Baca Juga

Konflik yang terjadi di Afghanistan sudah berlangsung selama puluhan tahun dan saat ini masih terus memanas. Kelompok Taliban yang berhasil menguasai Kabul ternyata cukup memicu kekhawatiran bagi sejumlah pihak. Hal ini tidak lepas dari warga yang takut jika praktik kekerasan seperti pemaksaan agama syariah kembali terjadi.

Gejolak konflik yang tengah berlangsung ini akhirnya menarik sejumlah novelis hingga jurnalis untuk menafsirkan budaya, masyarakat serta situasi di Afghanistan. Hasilnya, terdapat 3 buku yang dinilai bisa menceritakan tentang situasi perang di Afghanistan.

Pertama, yaitu buku karya Khaled Hosseini berjudul A Thousand Splendid Suns yang menceritakan tentang dua perempuan Afghanistan yaitu Mariam dan Laila. Kedua perempuan ini mengalami tragedi yang disebabkan perang yang terjadi di Afghanistan selama 30 tahun. Di dalam buku ini juga diceritakan tentang gejolak yang terjadi mulai dari invasi Soviet, pemerintahan Taliban hingga pembangunan pasca-Taliban.

Kedua yaitu buku Khaled Hosseini berjudul Kite Runner. Novel ini pernah menjadi karya terlaris di Amerika pada tahun 2003. Alhasil, Khaled semakin dikenal di kancah global.

Adapun novel ini menceritakan tentang kisah hidup Amir, seorang anak laki-laki dari kelas menegah yang tinggal di distrik Wazir Akbar Khan. Ia berpisah dengan sahabatnya bernama Hassan, seorang putra pelayan beretnis Hazara. Keduanya terpisah karena situasi politik yang terjadi di negara tersebut.

Terakhir yakni buku berjudul Born Under a Million Shadows karya Andrea Busfield. Sosok jurnalis asal Inggris ini menulis buku berdasarkan pengalamannya saat melakukan perjalanan ke Afghanistan untuk melaporkan penurunan kekuasaan Taliban oleh Amerika Seikat pada tahun 2001.

Pada saat perjalananya, ia bertemu dengan anak-anak yang mencari nafkah untuk keluarga dengan melayani turis dengan kreatif. Salah satu anak bernama Fawad diangkat sosoknya oleh Busfield dan melalui buku ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini