MINEWS, JAKARTA – Media pariwisata asal Amerika Serikat, Fodor’s Travel, baru-baru ini menghebohkan publik lantaran memasukkkan Bali dalam daftar destinasi wisata yang tak layak dikunjungi tahun 2020 mendatang.
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan Fodor’s Travel di websitenya, dijelaskan bahwa salah satu faktor dimasukkannya Bali dalam daftar tersebut adalah karena masalah sampah.
Menurut pihak Fodor’s, masalah sampah di Bali sudah sangat memprihatinkan. Produksi sampah di Pulau Dewata mencapai 3.800 ton per hari dan 60 persen dari sampah tersebut tidak dikelola dengan baik.
Selain masalah sampah, sejumlah alasan lain juga menjadi penyebab masuknya Bali dalam daftar tak layak kunjung. Di antaranya, over tourism, pungutan pajak USD 10 bagi setiap wisman yang datang, masalah kekeringan hingga masalah etika wisatawan saat berkunjung ke tempat-tempat suci di Bali.
Berita masuknya Bali dalam daftar tak layak kunjung ini pun seketika viral dan membuat publik Indonesia heboh. Pihak Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Badung pun ikut angkat bicara.
“Saya prihatin dengan pemberitaan itu. Bali masih atraktif untuk dikunjungi,” kata Kepala Badan Promosi Pariwisata Badung, IGN Rai Surya Wijaya, dikutip Kamis, 21 November 2019.
Ia pun menambahkan, saat ini Bali tengah menyiapkan sistem tata kelola sampah yang ramah lingkungan. Dan terkait sejumlah masalah lain yang disebutkan Fodor’s, masih dalam pembahasan.
Namun yang jelas, seluruh masalah akan ditangani demi meningkatkan kualitas pelayanan wisatawan yang berkunjung ke Bali.