Dituding Minta Harta Gono-Gini, Begini Klarifikasi Nathalie Holscher

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nathalie Holscher dituding meminta harta gono-gini usai sepakat cerai dengan Sule. Via Instagram, mantan DJ itu buka suara.

Dalam postingannya, Nathalie membantah meminta harta gono-gini usai sepakat cerai dengan Sule seperti yang diberitakan beberapa media.

“Assalamualaikum, mau klarifikasi sedikit ya karena banyak bgt berita2 hoax diluar sana.. di perceraian ini saya tidak menuntut apapun saya hanya ingin semua selesai dalam keadaan baik baik saja.. dan saya tidak meminta harta gono gini , bismillah saya mampu untuk semuanya,” tulisnya.

Dalam proses perceraiannya, Nathalie hanya meminta hak dan kewajiban Sule sebagai ayah dari Adzam, sang buah hati. Nominal yang disepakati adalah 25 juta Rupiah per bulan.

“jadi di perceraian ini saya cuma minta hak dan kewajiban sebagai ayah untuk adzam dengan nominal yang di lontarkan dari pihak ayahnya .. selebih dari itu saya tidak meminta harta gono gini,” katanya.

Tahu perceraian tidak disukai Allah SWT, Nathalie mengaku terpaksa karena mau bahagia dan nggak ingin sakit hati.

“saya tau perceraian sangat di larang oleh Allah! saya tidak mau sakit hati dan hancur , bissmillah saya hanya ingin bahagia trimakasih doa terbaik dari kalian untuk aku adzam dan adik2ku,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini