Deretan Tanaman Pangan Ini Bisa Jadi Alternatif Pengganti Nasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beras telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Selain beras, ada sejumlah bahan pangan lokal lainnya yang memiliki potensi menggantikan beras atau nasi.

Ya, mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Sebagai dampaknya, padi menjadi tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan oleh para petani di Tanah Air.

Padahal, ada banyak sumber karbohidrat lain yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Hal Ini penting untuk diperhatikan agar hasil panen komoditas makanan pokok dalam negeri tidak hanya terbatas pada padi saja.

Setidaknya, ada enam tanaman pangan pengganti padi sebagai makanan pokok yang dapat Anda pertimbangkan. Berikut enam tanaman pangan pengganti padi sebagai alternatif:

Jagung

Pada dasarnya, jagung masih menjadi tanaman pangan yang cukup banyak dibudidayakan. Terutama di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Flores, Sumba, dan Sulawesi Tengah. Umumnya, jagung yang sudah cukup tua akan dipanen, dipipil, dan diolah menjadi nasi jagung.

Dibandingkan dengan beras, jagung memiliki kandungan serat yang lebih tinggi. Artinya, dengan mengonsumsi jagung sebagai makanan pokok, Anda bisa merasa kenyang lebih lama. Kandungan asam folat yang tinggi pada jagung juga membuatnya direkomendasikan untuk ibu hamil.

Sagu

Sagu merupakan bahan makanan yang diperoleh dari serat batang pohon sagu. Kemudian diolah menjadi tepung sagu dan dimasak kembali untuk dijadikan pasta dan dicampurkan dengan bahan-bahan lain agar terasa lebih lezat.

Tanaman pangan ini banyak dijumpai di kawasan timur Indonesia, mencakup Sulawesi, Maluku, dan Papua. Perlu diketahui bahwa dalam 100 gram sagu kering terdapat 94 gram karbohidrat. Inilah yang membuatnya cocok dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi.

Singkong

Jenis tanaman umbi-umbian ini tumbuh dengan baik di Indonesia. Singkong bahkan pernah menjadi tanaman pangan yang paling banyak dikonsumsi di masa penjajahan kolonial Belanda. Singkong mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi dan bebas kolesterol. Rasa manis yang dihasilkan oleh singkong bahkan tidak berbahaya bagi penderita diabetes. Tekstur singkong yang lebih padat jika dibandingkan dengan nasi mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar.

Talas

Siapa bilang talas tidak bisa dijadikan tanaman pangan pengganti nasi? Tanaman yang banyak tumbuh di tanah Jawa ini juga merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk tubuh. Talas memiliki kandungan nustrisi yang cukup tinggi dan mudah dicerna. Untuk menanam talas bahkan Anda tidak membutuhkan lahan khusus. Tanaman pangan ini bisa tumbuh subur di wilayah berair, seperti di pematang sawah, tepi empang, selokan, atau bahkan sungai.

Kentang

Sampai saat ini kentang banyak dikonsumsi sebagai menu diet pengganti nasi. Hal ini dikarenakan kentang mengandung zat pati yang cukup tinggi sebagai sumber tenaga dan membuat Anda merasa kenyang. Bahan makanan ini juga mudah diolah menjadi beragam menu hidangan lezat lainnya. Mulai dari kentang rebus, perkedel kentang, donat, atau ditambahkan ke dalam sayur sop yang Anda buat.

Ubi jalar

Satu lagi tanaman pangan yang bisa dijadikan alternatif pengganti padi, yaitu ubi jalar. Iya, jenis umbi yang satu ini juga layak dikonsumsi sehari-hari sebagai sumber karbohidrat yang baik. Menariknya, ubi jalar juga memiliki kandungan beta karoten dan berbagai vitamin lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Bagi penderita diabetes dan maag, ubi jalar jauh lebih aman dikonsumsi daripada nasi.

Nah, enam tanaman pangan diatas itu cara alternatif, kalian untuk pengganti sebagai makanan pokok kalian lebih tim beras atau tim kentang dll nih guys?

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini