Christina Aguilera Sebut Perlu Perjuangan Jaga Nama Belakangnya untuk Karier Musiknya

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Christina Aguilera membuka suara soal bagaimana ia hampir dikenal dengan nama lain dalam karier musiknya. Belakangan ini ia mengungkapkan perjuangannya itu lewat wawancara barunya.

Melansir dari Just Jared, penyanyi yang berusia 41 tahun itu mengungkapkan bahwa ada tekanan untuk mengubah nama belakan Latinnya. Hal ini dikarenakan orang-orang di industri tersebut ingin merubah namanya menjadi sesuatu yang lebih terdengar Inggris.

Namun, Christina kembali menekankan dan tetap menjaga nama belakangnya itu, ‘Aguilera’.

Christina mengungkapkannya melalui wawancara barunya dengan Billboard Latin Music Week. Ia mengklaim, dia bangga dengan nama belakangnya.

“Aku bangga menjadi seorang ‘Aguilera’,” katanya.

“Sesuatu yang benar-benar aku wujudkan dan pahami adalah, kalian tahu, ini adalah nama yang telah dicoba untuk diambil dariku dalam berbagai kesempatan yang muncul dalam bisnis ini,” lanjutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa namanya itu tak mudah untuk diucapkan. Bahkan banyak kata yang dihilangkan dalam penyebutan namanya.

Dalam wawancaranya itu ia tidak menyebutkan nama yang seharusnya diganti untuknya. Namun ia mengklaim bahwa panggilan namanya itu adalah yang terburuk yang pernah ada.

“Aku seperti ‘Tidak, aku Aguilera. Aku bangga dari mana aku berasal. Ayahku berasal dari Ekuador,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini