MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Christina Aguilera membuka suara soal bagaimana ia hampir dikenal dengan nama lain dalam karier musiknya. Belakangan ini ia mengungkapkan perjuangannya itu lewat wawancara barunya.
Melansir dari Just Jared, penyanyi yang berusia 41 tahun itu mengungkapkan bahwa ada tekanan untuk mengubah nama belakan Latinnya. Hal ini dikarenakan orang-orang di industri tersebut ingin merubah namanya menjadi sesuatu yang lebih terdengar Inggris.
Namun, Christina kembali menekankan dan tetap menjaga nama belakangnya itu, ‘Aguilera’.
Christina mengungkapkannya melalui wawancara barunya dengan Billboard Latin Music Week. Ia mengklaim, dia bangga dengan nama belakangnya.
“Aku bangga menjadi seorang ‘Aguilera’,” katanya.
“Sesuatu yang benar-benar aku wujudkan dan pahami adalah, kalian tahu, ini adalah nama yang telah dicoba untuk diambil dariku dalam berbagai kesempatan yang muncul dalam bisnis ini,” lanjutnya.
Ia juga menyebutkan bahwa namanya itu tak mudah untuk diucapkan. Bahkan banyak kata yang dihilangkan dalam penyebutan namanya.
Dalam wawancaranya itu ia tidak menyebutkan nama yang seharusnya diganti untuknya. Namun ia mengklaim bahwa panggilan namanya itu adalah yang terburuk yang pernah ada.
“Aku seperti ‘Tidak, aku Aguilera. Aku bangga dari mana aku berasal. Ayahku berasal dari Ekuador,” jelasnya.