Chen EXO Rayakan Ulang Tahun Putrinya di Hotel Mewah, Begini Reaksi Netizen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – CHEN EXO dikabarkan menggelar pesta ulang tahun pertama putrinya di The Shilla Seoul. Gelaran pesta ini menjadi perbincangan publik, terutama penggemar.

Pada awal Januari 2020 lalu, CHEN memngumumkan pernikahannya dengan sang kekasih yang ternyata hamil duluan. Di tahun yang sama, di bulan April, pemilik nama Kim Jong Dae itu menjadi ayah.

Sejak saat itu, pemilik nama Kim Jong Dae itu pun banyak mendapat kritikan dari netizen Korea alias K-Netz. Bahkan, ada yang meminta SM Entertainment untuk mengeluarkan CHEN karena dinilai telah mencoreng nama EXO usai menghamili tunangannya sebelum menikah.

Setahun berlalu, tak terasa usia anaknya sudah menginjak satu tahun. CHEN pun merayakan ulang tahun anaknya di salah satu hotel mewah di Seoul, Korea Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh keluarga besar dari Chen dan istri.

Dalam acara ini, Chen dan istrinya mengenakan hanbok yakni pakaian tradisional masyarakat Korea yang kerap dipakai dalam acara penting seperti pernikahan dan ulang tahun.

Di forum komunitas, netizen mengucapkan selamat. Ada juga yang berkomentar karena pertemuan tersebut berhasil menarik perhatian publik, termasuk para penggemar.

Beberapa juga mengkritik artikel asli yang ditulis oleh media, mengomentari cara mereka secara pribadi menggambarkan istri Chen sebagai “cantik” dan semacamnya. Banyak netizen juga terkejut dengan fakta bahwa anak itu “sudah berusia satu tahun”, mengingat betapa cepatnya waktu berlalu.

Mereka yang memberi selamat kepada Chen berkomentar bahwa “tidak perlu bereaksi dengan kebencian” terhadap sesuatu yang begitu “pribadi dan tidak berbahaya”. Simak beberapa reaksi lainnya di bawah ini:

“Wow … waktu berlalu. Selamat, Chen”

“Saya tidak mengerti mengapa orang-orang di sini memberikan komentar negatif. Apakah Chen meminta wartawan untuk menulis tentang ulang tahunnya??”

“Saya benar-benar mengagumi fans yang masih setia di sisinya …….”

“Ayo, tentu sebagai ayah mereka harus merayakan ulang tahun putrinya”

“Tolong jangan membenci Chen di sini! Ini urusan pribadi mereka!”

“Secara logis, bahkan saya akan berpikir bahwa ulang tahun putri saya lebih penting daripada penggemar”

“Bukan penggemar, tapi selamat !!!”

“TMI …?”

“Pasti mahal sekali mengadakan pesta ulang tahun di tempat itu … tidak heran jika pers meliputnya”

“Maksudku, dia tidak melakukan kejahatan …”

“Tunggu, bukankah masih ilegal mengadakan pertemuan dengan lebih dari 5 orang? Apakah mereka benar-benar mengundang hanya 5 orang atau lebih ke Silla …?”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini