Cegah Kehamilan dengan Metode ‘Buang di Luar’, Ampuh Nggak Sih?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak pasangan suami dan istri memutuskan menunda punya anak dengan berbagai alasan. Metode yang digunakan adalah ‘buang di luar’. Ampuh nggak sih?

Ada banyak alasan mengapa pasangan suami dan istri menunda punya anak. Mulai dari ingin merasakan pacaran saat menikah, masih mau fokus dengan karier, dan masih banyak lagi.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika ingin menunda kehamilan, salah satunya tentu dengan kontrasepsi atau KB. Kemudian, ada juga dengan memakai kondom saat bercinta.

Tapi, tak sedikit pasangan yang suka dengan penggunaan kondom. Mereka bilang, ‘rasanya’ berbeda. Lantas, mereka memilih melakukan metode ‘buang di luar’. Metode ini adalah mengeluarkan sperma di luar vagina.

Cuma, teknik ini diyakini tidak ampuh. Pasalnya, ada banyak kemungkinan secara tidak sengaja sperma sudah masuk ke vagina sebelum Mr.P ditarik ke luar.

Berikut beberapa hal yang diyakini metode ‘buang di luar’ tak ampuh:

  1. Laki-laki akan mengeluarkan sperma ketika ia sudah berada di puncak kenikmatan. Untuk mencapai titik tersebut, ia akan mempercepat gerakannya demi mendapat rangsangan yang cukup di bawah sana.

Jika ingin dibuang di luar vagina, maka ia perlu tahu dan benar-benar bisa merasakan kapan sperma akan keluar sehingga nggak terlambat untuk menarik organ intimnya. Tidak semua laki-laki bisa mengontrol. Jika sudah tak tahan, bisa-bisa upaya ‘buang di luar’ menemui kegagalan.

  1. Seks merupakan aktivitas yang membutuhkan banyak emosi, melelahkan sekaligus menyenangkan, tapi juga perlu dilakukan dengan rileks. Jika kamu dan pasangan justru fokus pada metode buang di luar ini, bisa jadi kamu atau pasangan nggak bisa menikmati momen intim kalian. Belum lagi jika si dia nggak bisa bertindak cepat menjelang orgasme atau terlalu nyaman sehingga nggak berpikir panjang tentang di mana ia perlu mengeluarkan sperma. Wah, bisa bahaya tuh.
  2. Metode ini sebenarnya bukanlah metode yang direkomendasikan dokter untuk mencegah kehamilan. Hal tersebut disebabkan cairan yang keluar sebelum sperma atau yang biasa disebut pre-cum kemungkinan juga mengandung sperma dalam jumlah kecil.

Pre-cum ini biasanya keluar dari penis ketika seseorang merasa terangsang. Jika cairan ini masuk ke dalam vagina, terutama jika kamu berada dalam masa subur, maka kehamilan tetap mungkin terjadi.

Profesor klinis dari Yale School of Medicine, Mary Jane Minkin, M.D mengatakan, banyak laki-laki nggak bisa menarik langsung dan beberapa tetes cairan yang muncul dari penis adalah cairan yang paling banyak mengandung sperma. Ingat, hanya membutuhkan satu sperma untuk membuahi sebuah telur.

  1. Keahlian laki-laki untuk segera menarik dirinya saat orgasme sangat dibutuhkan di sini. Nggak cuma itu, ia juga perlu memiliki kontrol diri yang baik. Sedangkan kamu juga perlu rasa percaya yang tinggi terhadap pasangan, apakah ia akan tepat waktu untuk menarik dirinya atau nggak. Hal ini bisa kamu lihat dari sikapnya selama ini, apakah dia pernah pernah melukai kepercayaanmu padanya atau nggak.

Selain itu, pull out method sangat nggak direkomendasikan untuk laki-laki yang mengalami ejakulasi dini karena kemungkinan sperma akan keluar tanpa dia sadari atau nggak sesuai dengan kehendaknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini