Bund, Ini Alasan Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang ke Mal saat Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah memperbolehkan mal atau pusat perbelanjaan di buka pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 Jawa-Bali, 10-16 Agustus 2021 di Jakarta, Bandung, Wilayah Jawa dan Bali.

Meski begitu, anak usia di bawah umur 12 tahun masih di larang untuk memasuki mal. Larangan itu tercantum dalam instruksi Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, level 3, level 2 Corona Virus Disease.

Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemko Marves) Jodi Mahardi menyampaikan, sejauh ini belum ada rencana membolehkan anak di bawah usia 12 untuk masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Apalagi kelompok usia tersebut sejauh ini belum menerima vaksin Covid 19. Alasan utama nya adalah masalah keselamatan bagi mereka.

Sebelumnya, Ketua Bidang Perubahan Prilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi mengatakan, tidak ada urusan yang mendesak anak di bawah umur 12 tahun harus masuk ke pusat perbelanjaan meski menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Menurut Sonny, pemerintah ingin memastikan pembukaan aktivitas dilakukan secara bertahap dengan resiko penularan serendah mungkin.

Virus Covid-19 bisa terkena ke siapa saja termasuk ke anak-anak dan sampai saat ini anak usia di bawah 12 tahun belum divaksin. Jadi, tak ada urgensinya mengajak anak usia 12 tahun ke mal.

Reporter : Firda Padila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini