MATA INDONESIA, JAKARTA – Mayoritas dari kita akrab dengan foreplay, yakni momen sebelum bercinta yang bisa berlangsung selama beberapa menit atau bahkan jam. Lantas bagaimana dengan permainan setelah bercinta atau afterplay?
Bagian terbaik dari seks yang mungkin kerap diabaikan adalah sensasi afterplay. Ternyata, ketika sensitivitas tinggi dan keintiman fisik dikuatkan, penggabungan afterplay dapat berkorelasi dengan kepuasan kamu secara keseluruhan lho!
Afterplay juga dapat membuat seks menjadi lebih menyenangkan, mempererat ikatan cinta, hubungan yang sehat, dan tentu saja lebih banyak seks, melansir Hello Flo.
Sayangnya, tidak banyak pasangan terlibat dalam afterplay. Mengapa? Setidaknya ada dua komponen kunci yang mendasari, pertama karena kelelahan dan kedua disebabkan kurangnya pemahaman.
James Halpern dan Mark A. Sherman menulis “Afterplay: The Key to Intimacy” tahun 1979 di mana mereka melihat sebanyak 264 pria dan perempuan Amerika, mayoritas tertidur dalam waktu satu jam setelah berhubungan seks dan sisanya tidak puas dengan pengalaman mereka usai bercinta.
Namun, peserta yang menikmati afterplay dengan pasangannya setuju bahwa hal tersebut berkorelasi langsung dengan kebahagiaan dalam hubungan percintaan mereka.
“Pasangan harus selalu berlatih afterplay. Ini bukan tempat untuk berhemat,” kata Gigi Engle, seorang penulis dan pendidik seks.
“Saya tahu ini mungkin bukan bagian paling panas, tapi ini sangat penting. Afterplay adalah bagian penting dari pengalaman seksual, terutama ketika pengalaman itu baruatau dengan cara apa pun di luar zona nyaman seseorang,” tambahnya.
Kita tidak bisa marah jika pasangan kita tertidur. Mereka tidak dapat menahannya karena respons saraf parasimpatis yang dapat menyebabkan orgasme. Sebab tidur adalah hasil alami karena perasaan relaksasi kita yang mendalam.
Akan tetapi, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal relaksasi dan tertidur. Laki-laki umumnya melepaskan beberapa bahan kimia otak, seperti norepinefrin, serotonin, oksitosin, vasopresin, oksida nitrat (NO), dan hormon prolactin, setelah ejakulasi.
Di mana prolaktin, oksitosin, dan vasopresin menjadi alasan atas tingkat kantuk yang lebih tinggi, itulah sebabnya setelah laki-laki orgasme, mereka tertidur. Sementara pernapasan dan detak jantung laki-laki kembali normal setelah orgasme, tubuh perempuan tetap aktif lebih lama setelah orgasme. Karena itu, seorang perempuan umumnya terjaga.
Apa sih afterplay?
Tidak selalu harus lebih banyak seks. Afterplay bisa berupa berpelukan, mandi bersama, berciuman, atau sekadar saling menyentuh. Ya, lebih banyak cumbuan dan lebih banyak hubungan seksual selalu menjadi pilihan tetapi tidak harus demikian.
“Pastikan untuk menyisihkan waktu tertentu setelah setiap adegan untuk dikhususkan untuk perawatan setelahnya. Walaupun hanya 5 menit. Saling berpelukan, berciuman, dan berbicara. Luangkan waktu sejenak untuk menyambung kembali,” kata Engle.
Mengapa afterplay penting bagi pasangan?
Afterplay menciptakan ikatan yang kuat antara pasangan. Karena laki-laki cenderung cepat tertidur setelah berhubungan seks, keinginan mereka untuk menciptakan ikatan emosional dan tetap waspada terhadap pasangannya akan memastikan ikatan fisik dan sehat.
“Afterplay atau aftercare pasti dapat meningkatkan keintiman pasangan karena memungkinkan kedua pasangan untuk terhubung kembali setelah apa yang sering kali merupakan petualangan seksual yang mencoba secara emosional (tapi menyenangkan!),” sambungnya.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa pasangan yang berpartisipasi dalam kasih sayang pasca-senggama melaporkan kepuasan seksual yang lebih besar.
“Mencoba hal-hal erotis baru membutuhkan kepercayaan dan membangun serta mempertahankan kepercayaan itu sangat penting. Aftercare memungkinkan Anda untuk menjauh dari fantasi atau permainan apa pun yang Anda mainkan untuk mengingatkan pasangan Anda bahwa Anda ada untuk mereka,” tandas Engle.