Booming! Tren Abu Kremasi Jenazah yang Diubah Menjadi Batu Berlian

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Selain dikubur, jenazah orang meninggal juga bisa dikremasi dan abunya disebarkan atau ditaruh di suatu tempat. Di Indonesia tehnik penguburan seperti ini dilakukan di Toraja atau Ngaben di Bali.

Namun, kini ada tehnik baru dimana beberapa orang yang melakukan sesuatu yang berbeda. Mereka mengubah abu kremasi menjadi batu berlian.

Hal ini bisa terjadi karena dalam tubuh manusia terdapat kandungan karbon yang melimpah, sementara itu berlian terbuat dari karbon yang sudah dikristalisasi. Saat ini setidaknya terdapat lima perusahaan yang menawarkan jasa pembuatan “memorial diamonds” tersebut.

Salah satunya adalah Algordanza yang berpusat di Swiss, dia melayani “memorial diamonds” di 33 negara dan Indonesia termasuk salah satunya. Pada 2016 mereka telah melayani hampir seribu memorial diamonds.

“Ini memungkinkan seseorang untuk menjaga orang yang mereka cintai agar bisa bersama mereka selamanya,” ujar Christina Martoia, juru bicara dari Algordanza Amerika.

Proses pembuatan berlian ini diawali dengan kremasi mayat manusia yang menghasilkan 2,2 kg sampai 4,5 kg abu yang mengandung karbon. Abu tersebut lalu diserahkan kepada teknisi untuk diperiksa kedalam oven khusus guna memeriksa apakah kandungan karbon yang dibutuhkan sudah cukup.

Jika ternyata belum cukup, maka jumlah karbon dapat ditambahkan melalui karbon dari rambut orang tersebut. Setelah cukup, abu tadi diektraksi dan dimurnikan dari kontaminan seperti garam. Algordanza menggunakan bahan kimia bersifat asam untuk menghilangkan kotoran.

Pembersihan tersebut dilakukan supaya tingkat kemurnian karbon abu yang diproses meningkat hingga 99 persen atau lebih. Ketika terdapat sisa satu atau beberapa persen, maka sisanya itu berisi kandungan kotor seperti boron yang memberikan warna biru yang langka dalam berlian.

Semakin banyak boron, maka warna biru yang dihasilkan akan semakin gelap. Boron sebenarnya adalah unsur yang membantu manusia dan hewan dalam menumbuhkan tulang, menyembuhkan luka dan mengatur sistem kekebalan tubuh.

Setelah itu abu kremasi ini masih akan melewati beberapa proses pemurnian lebih lanjut. Waktu pembuatannya juga bergantung pada keinginan pelanggan mengenai seberapa besar ukuran berlian yang mereka inginkan.

Pelanggan juga dapat memilih apakah mereka ingin batu berliannya dalam bentuk permata kasar atau dalam bentuk berlian yang sudah terpotong rapih dan terpoles oleh pihak perhiasan di Swiss.

Harga untuk pembuatan batu berlian ini dimulai dari 3.000 US dolar untuk berlian 0,3 karat. Martoia berkata umumnya pemesanan mereka berkisar dari 0,4 sampai 0,5 karat, walaupun banyak juga pelanggan di Amerika yang meminta berlian mencapai 0,8 karat.

Tak hanya manusia, Algordanza juga pernah melakukan kremasi pada hewan juga yakni anjing jenis German shepard dan juga kucing.

Berita Terbaru

Rumah Sekda Karawang Digeledah, Begini Tanggapan Ketua BEM Fakultas Hukum UBP Karawang

MATA INDONESIA, KARAWANG-Pasca penggeledahan ruang dinas dan rumah Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini