Bisa Bunuh Sel Kanker, Benarkah Ini Manfaat Ganja Bagi Kesehatan ?

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Tiba-tiba saja usulan mengejutkan keluar dari Anggota Komisi VI DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli. Ia mengusulkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, agar ganja dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor di Indonesia.

Tanaman yang tumbuh subur di Aceh ini dapat digunakan untuk pengobatan, salah satunya dapat membunuh sel mematikan, yaitu kanker.

Rafli mengatakan bahwa tanaman mariyuana ini memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Bahkan negara lain yang telah lebih dulu menetapkan ganja sebagai komoditas ekspor dapat meraup penghasilan hingga miliaran dolar AS dan meningkatkan perekonomian di sana.

Lalu, benarkah ganja bermanfaat bagi dunia kesehatan hingga menjadi komoditas yang sangat laku di pasar global?

Mengutip dari Hello Sehat, berikut faktanya.

1. Mencegah Glaukoma

Glaukoma adalah suatu penyakit yang dapat meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, hingga dapat menyebabkan kebutaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, ganja dapat menurunkan intraocular pressure (IOP) atau tekanan dalam bola mata. Khasiatnya dapat berlaku untu mata dengan tekanan normal ataupun mata yang mengalami Glaukoma.

Ganja dipercaya dapat memperlambat proses ini sekaligus mencegah hilangnya penglihatan bagi penderitanya.

2. Meningkatkan Kapasitas Paru-Paru

Studi dalam Journal of the American Medical Association tahun 2012 menyebutkan bahwa ganja sebenarnya tidak menganggu fungsi paru-paru. Tanaman mariyuana ini bahkan dapat meningkatkan kemampuan paru-paru dalam menampung udara ketika bernapas.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun, mayoritas laki-laki muda atau dewasa akan mengalami kerusakan paru-paru akibat merokok tembakau. Namun hal tersebut tidak terjadi pada pengguna ganja. Sebagian besar dari mereka malah menunjukkan peningkatan pada kapasitas paru-parunya.

Meski demikian, apabila digunakan secara berlebihan tentunya ganja akan memberi efek buruk bagi tubuh. Paparan asap mariyuana ini dapat merusak paru-paru jika digunakan dalam dosis yang tinggi dan terlalu lama.

3. Mencegah Kejang karena Epilepsi

Tanaman yang memiliki nama latin Cannabis sativa ini memiliki senyawa cannabinoid yang mampu mengontrol kejang dengan menahan sel otak responsif untuk mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi.

Senyawa ini sebenarnya juga di hasilkan oleh tubuh secara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.

Namun perlu kehati-hatian tinggi dalam menggunakan ganja untuk pengobatan ini. Pasalnya, kandungan cannabinoid pada sangatlah tinggi sehingga dapat menyebabkan efek kesehatan serius jika disalahgunakan.

4. Mematikan Beberapa Sel Kanker

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari California Pacific Medical Center di San Francisco pada tahun 2007 menyatakan bahwa sebuah zat bernama cannabidiol dalam ganja dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1.

Selain itu, tedapat pula bukti yang menunjukkan bahwa ganja juga bisa membantu melawan mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi. Meski demikian, banyak yang beranggapan bahwa tanaman ini masih kurang efektif dalam pengendalian dan penyembuhan kanker.

5. Mengurangi Nyeri Kronis

Selain dapat mengontrol kejang, senyawa cannabinoid dalam ganja juga dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri kronis. Hal tersebut berdasarkan tinjauan dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicines.

Harvard Health Publishing mengatakan bahwa tanaman ini dapat meringankan sakit akibat multiple sklerosis, nyeri saraf, sindrom iritasi usus, fibromyalgia dan endometriosis.

6. Memperlambat Perkembangan Alzheimer

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kandungan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dalam ganja dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang dapat membunuh sel-sel otak dan menyebabkan alzheimer. THC akan menghalangi pembentukan plak tersebut di otak sehingga pertumbuhan alzheimer pun dapat dikendalikan.

7. Menghilangkan Depresi

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Pharmaceutics menunjukkan bahwa ganja dapat membantu menghilangkan depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma. Namun perlu berhati-hati karena ganja ternyata tidak cocok untuk semua penyakit kejiwaan. Untuk penyakit bipolar dan psikosis, tanaman mariyuana ini justru memperparah kondisi penyakit. (Marizke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini